Mojokerto//suaraglobal.co.id Pencarian jasad pria asal Sidoarjo, Sieyusafa Romadhona (20), yang nekat mengakhiri hidupnya menceburkan diri di Sungai Brantas DAM (bendungan) Rolak Songo, Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, terus berlangsung.
Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Mojokerto, Relawan, Polsek Mojoanyar, BPBD Sidoarjo dan tim TSA diturunkan sebanyak 150 personel.
Pencarian jasad Sieyusafa Romadhona yang berasal dari Dusun Karangnongko Desa Karangturi Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, dengan menyisir Sungai Brantas Rolak Songo dengan mengunakan perahu karet juga menyusuri di sekitar tepi Sungai Brantas, Kamis (3/7/2025).
Komandan Basarnas Surabaya Novix Hariyadi menjelaskan, pencarian hari ini mengunakan tiga Search and Rescue Unit (SRU) dengan metode yang berbeda.
“Untuk pencarian mengunakan 3 SRU.
SRU 1 melakukan pencarian dengan 3 perahu ACR menyisir sungai dari Lokasi Kejadian hingga Kecamatan Tarik radius 5 kilometer,” jelasnya.
“Sedangkan untuk SRU 2, melibatkan perahu UACR dari BPBD Sidoarjo dan tim TSA dengan 8 personel diturunkan. Mereka menyisir jembatan Tarik, rel kereta api hingga gerojokan Keboturu dengan radius sejauh 10 kilometer,” terangnya.
“Sementara itu, SRU 3 ditempatkan berapa titik jembatan yang berada di kawasan zona pencarian SRU 1 dan SRU 2,” kata Novix Hariyadi.
Novix Hariyadi menyampaikan, bahwa Basarnas memiliki SOP pencarian selama 7 hari, jika belum ditemukan keberadaan korban maka bisa diperpanjang.
“Karena kondisi debit arus air Sungai Brantas yang cukup deras tapi tim SAR tetap melakukan pencarian korban,” tambahnya.
“Hingga Jumat (4/7/2025) pagi tim SAR gabungan menurunkan 150 personel. Kami melakukan proses pencarian secara maksimal, dengan mengutamakan keselamatan tim SAR,” tutupnya.
Usaha dari tim SAR yang bekerja secara optimal hingga membuahkan hasil, jasad korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
(herlina)