Simalungun//suaraglobal.co.id
Diskusi alternatif peningkatan kesejahteraan karyawan Lonsun Bah Lias bersama pembina serikat pekerja seluruh Indonesia (SPSI, Federasi Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan, Peternakan Perikanan dan Kelautan (FSP5K), Gusmiyadi yang kini anggota DPRD provinsi Sumatera Utara, di laksanakan di balai pertemuan pondok tengah Bah Lias. Senin tanggal 2 Juni 2025 mengadakan Acara pertemuan yang sederhana dilaksanakan bejalan dengan penuh keakraban dan persaudaraan antara anggota, Pimpinan unit kerja (PUK) dan pimpinan cabang kabupaten Simalungun, juga pembina FSP5K Gusmiyadi.
Dalam sambutannya menyampaikan, “Organisasi SP5K bukan hanya semata memperjuangkan hak dan kesejahteraan anggota kepada perusahaan, tapi kita juga memiliki program yang dapat memberi kegiatan positif untuk menambah penghasilan karyawan demi menunjang masa depan yang positif. Peningkatan ekonomi karyawan melalui ternak kambing dan unggas (entok) akan menjadi kegiatan untuk menambah perekonomian karyawan. Kita akan menyediakan dan mencari mitra penyedia anak entok sekaligus pembeli unggas yang sudah bisa dijual peternakan entok”. Tutup Gusmiyadi.
Menurutnya dalam diskusi ini adalah momen baik mendorong bagaimana karyawan bisa mendapatkan hasil tambahan dengan biayaya ringan tapi menguntungkan yang cukup dan dapat dirasakan karyawan.
Ketua pimpinan cabang FSP5K juga menegaskan. “Perlu ada kepercayaan dan kenyamanan dalam berorganisasi sehingga tumbuh rasa senang dan bangga didalam diri kita menjadi anggota di FSP5K. Oleh sebab itu, butuh keberanian untuk memperjuangkan kepentingan anggota dan organisasi yang nyata, berdasarkan kejujuran, transparan dan mengutamakan kepentingan anggota untuk menciptakan kepercayaan anggota terhadap organisasi. Kebersamaan kekompakan perlu demi mencapai kesuksesan organisasi yang benar-benar bermanfaat bagi semua pihak dan khususnya anggota agar semua merasa bangga didalam organisasi FSP5K”. Tegas Jarminsen Saragih
Ketua Pimpinan Unit Kerja SP5K Bah Lias juga menceritakan kegiatan yang kini sudah berjalan. “Saat ini sudah ada sepuluh dari anggota kita yang membudidayakan ternak unggas (entok). Jumlah yang sudah kami pelihara berjumlah 200 ekor entok. Saat ini kita tergendala penetasan telur. Dan kami butuh mesin penetas telur agar telur dapat ditetaskan secara optimal”. Ungkap Hardi Suprianyoto.
Menurutnya beternak entok memang menjanjikan karena pakan bisa lebih ringan dengan mencari tumbuhan keladi dan dedak sehingga bisa meringankan modal untuk memberi pakan entok sampai besar dan dapat di jual.
Keluhan mesin penetas telur juga ditanggapi positif oleh pembina FSP5K Gusmiyadi. Beliau berjanji, akan segera memberi mesin penetas telur demi mempermudah ternak unggas yang ada di Bah Lias estate. (Team sumut)