Peristiwa

Kepala Desa Pasar Melintang Diduga Paksakan Warga untuk Tanda Tangani Surat Tanah

171
×

Kepala Desa Pasar Melintang Diduga Paksakan Warga untuk Tanda Tangani Surat Tanah

Sebarkan artikel ini

Deliserdang/suaraglobal.id

Ada dugaan jika warga selalu mendapatkan perlakuan yang kurang nyaman bila minta tanda tangan Kepala Desa dan minta patokan uang, sehingga warga sangat kecewa dan resah dengan kepemimpinan Kades Pasar Melintang Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Rabu 9 juli 2025.

Salah seorang warga menyampaikan keluhannya pada wartawan, dalam pengurusan surat tanah ke BPN, namun seorang warga Ginting sangat kecewa, dikarenakan Kades begitu sulit bila diminta tanda tangan, “Memang bulan Mei yang lalu Saya mengurus surat tanah ke kantor BPN Deliserdang, syarat dan perlengkapan untuk pengurusan surat akte tanah harus ada keterangan dari Pemerintah Desa, namun berkas yang harusnya ditanda tangani Kepala Desa, begitu sulit, bahkan meminta uang tanda tangan dipatok sebanyak 1,5 juta rupiah” ungkapnya.

Dengan berat hati warga tersebut tidak terima, dan kecewa atas sikap Kepala Desa tersebut. ‘Sangat sulitnya Kades menanda tangani surat” ucapnya pada wartawan.

Mendengar keluhan warga Desa Pasar Melintang awak media mendatangi kantor Kepala Desa, namun tidak pernah bertemu dan jika ditanyakan pada orang yang ada di kantor desa menjawab, “Kades tidak ada, dari pagi belum masuk ke kantor, ujarnya.

Awak media menghubungi Kades dengan telepon selular tetapi tidak diangkat dan di WA tidak membalas, menjumpai mendatangi rumahnya namun Kades juga tidak ada, bahkan ditempat mangkalnya juga tidak ada, karena kesal awak media menghentikan pencariannya.

Keesokan harinya awak media kembali mencoba mendatangi Kantor Desa Pasar Melintang dan melihat Kades (DS) datang dengan mengendari mobilnya, saat melihat ada 2 orang wartawan yang sedang menunggu Kades langsung memutar dan balik kanan, tidak jadi masuk kantor.

Melihat sikap Kades yang tidak baik tersebut awak media mengejar dan mengikuti dari belakang, saat mobilnya berhenti kedua wartawan tersebut menjumpai nya dan berkata, “Kami ingin membantu warga meminta tanda tangan untuk mengurus surat tanah ke BPN.”

Namun jawaban Kades tidak mengenakkan, dengan berbahasa kepada wartawan, “Kalian siapa, bukan kalian yang mengantar berkas itu ke BPN, bohong kalian, calo kalian,’ kata Kades (DS) Kepada awak media.

Sikap Kades pada kedua awak media tidak memberikan contoh yang baik, sebagai pemimpin Pemerintahan Desa
kedua awak media pun sudah mengatakan bahwasannya masyarakat Kades yang kami bantu untuk mengurus kelengkapan surat akte tanah ke BPN. hingga berita ini diterbitkan Kades masih belum menandatangani berkas warganya.

(Kaperwil Sumut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *