Lamongan//suaraglobal.co.id – Polres Lamongan melaksanakan pengamanan kegiatan Keceran Persaudaraan Setia Hati (PSH) Cabang Lamongan Tahun 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., dengan dukungan 500 personel gabungan dari Polres Lamongan dan Kodim 0812 Lamongan.
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan kembali komitmennya kepolisian akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Hal ini sesuai dengan Maklumat Suro Aman dan Damai yang telah disepakati bersama.
“Polres Lamongan tidak akan ragu untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum. Siapa pun pelakunya, dari pihak mana pun. Tidak ada pengecualian, tidak ada negosiasi,” tegas AKBP Agus di hadapan seluruh personel pengamanan.
Ia menambahkan, kegiatan Keceran PSH ini harus berjalan kondusif dan tidak dicemari oleh ulah oknum yang merusak citra organisasi maupun menciptakan keresahan di masyarakat.
Kapolres juga memberikan penekanan bahwa Polri bersikap netral dan berdiri di tengah, dengan tugas utama menjamin rasa aman bagi seluruh masyarakat..
Kepada massa perguruan silat maupun masyarakat umum, ia memperingatkan bahwa tindakan seperti konvoi jalan kaki atau berkendara, penggunaan knalpot tidak standar, membawa senjata tajam, atribut perguruan silat, menyalakan petasan, hingga mengonsumsi miras akan ditindak tegas.
Kepada Ketua PSH Cabang Lamongan, Kapolres juga menekankan pentingnya peran aktif dalam menjaga ketertiban dan mengendalikan anggotanya. Ia meminta agar para pemimpin organisasi tidak hanya hadir secara simbolik, tetapi benar-benar menjadi perpanjangan tangan untuk menciptakan suasana yang tertib dan damai.
“Jika tidak mampu, biarkan kami yang turun tangan. Tapi ingat, penanganan kami akan tegas dan tidak pandang bulu,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menginstruksikan kepada seluruh personel pengamanan, baik dari Polres Lamongan dan Kodim 0812 Lamongan untuk bersinergi, melaksanakan pengamanan dengan body system, menjaga keselamatan personel dan masyarakat, serta hanya bertindak atas perintah pimpinan.
“Kuasai titik pengamanan masing-masing. Bertindak cepat jika ada indikasi gangguan dan gunakan kekuatan personel secara maksimal. Jangan ragu!” tutupnya.
ISP