Budaya

Sekolah Dasar Negeri Selang Gunung Kidul Juara 1 Pantomim Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional

210
×

Sekolah Dasar Negeri Selang Gunung Kidul Juara 1 Pantomim Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta, suaraglobal.co.id

Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diselenggarakan di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Parangtritis No.364, Pandes, Panggungharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 23-24 Juli 2025.

FLS3N 2025 mempertandingkan berbagai cabang seni bagi siswa SD/MI/Sederajat yang berbeda-beda tergantung jenjang pendidikan. Secara umum, cabang seni yang dilombakan meliputi seni tari, menyanyi solo, kriya, gambar ekspresi, menulis cerita, mendongeng, pantomim, dan musik. Untuk jenjang SMP, ada tambahan cabang seperti kreativitas musik tradisional dan ansambel musik.

Yuniarti Fitria, Panitia Pernyelenggara FLS3N Provinsi DIY mengatakan, FLS3N 2025 memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni yang mereka miliki. Ajang ini menjadi sarana strategis untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya, membangun karakter generasi muda yang kreatif, berprestasi, dan berdaya saing. FLS3N 2025 pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan secara terstandar, bermutu, transparan, dan akuntabel

Klasifikasi seni yang dilombakan FLS3N 2025 sebagai berikut: a. Pertunjukan Seni pertunjukan adalah cabang seni yang melibatkan aksi atau performa karya yang disampaikan melalui gerakan, suara, atau ekspresi di hadapan penonton. Materi seni pertunjukan dapat dipersiapkan di tingkat daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) dengan mengacu pada Panduan Teknis Pelaksanaan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025. Dan b. Penciptaan Seni penciptaan adalah cabang seni yang berfokus pada proses menghasilkan karya yang bersifat tetap, yang dapat dilihat, dirasakan, atau diapresiasi sebagai hasil kreativitas individu atau kelompok. Seni ini lebih berorientasi pada produk akhir seperti gambar, lukisan, kerajinan, puisi, atau karya sastra lainnya. Pada FLS3N 2025 pengetahuan, wawasan, bahan, dan peralatan peserta dipersiapkan di tingkat daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) sesuai dengan tema yang tertera pada buku panduan.

Sesuai buku panduan FLS3N 2025, Pantomim adalah seni pertunjukan imajinatif yang memvisualisasikan suatu objek atau benda menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah untuk dapat menyampaikan rasa dan pesan. Lomba Pantomim lebih menitikberatkan pada komunikasi non verbal, kreativitas, perkembangan karakter, olah gerak (motorik dan sensorik anak), dan ekspresi anak yang bermuatan lokal serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Tujuan lomba pantomime: a. Melalui pantomim dapat membentuk karakter dan mental peserta didik, menjadi pribadi yang cakap, sportif dan kreatif. b. Mengasah daya imajinasi untuk meningkatkan fokus, daya cipta/kreasi serta kepercayaan diri yang berakhlak mulia. c. Meningkatkan motorik peserta didik melalui Teknik olah tubuh yang sehat, luwes, lentur, elastis dan kuat. d. Menumbuhkembangkan kepedulian (empati) terhadap lingkungan sekitar. e. Wadah pengembangan potensi diri, minat dan bakat peserta didik dalam bidang seni khususnya seni pantomim di Tingkat Nasional maupun Internasional.

Pada tanggal 23 Juli 2023, Cabang pantomim FLS3N 2025 tingkat Sekolah Dasar di Provinsi DIY diikuti lima (5) perwakilan: SD Percobaan 3 Sleman, SDN Negeri Pakis Dlingo Bantul, SDN Ungaran Kotamadya Yogyakarta, SDN Selang Funungkidul dan SDN Kemiri Kulonprogo. Setiap perwakilan terdiri dua pantomimer.

Adapun penilaian 4 aspek: Konsep (Kreatifitas, Daya imajinasi, Kesesuaian tema) bobot 20%; Gerak (Teknik tubuh, Kelenturan, Harmonisasi) bobot 30%; Ekspresi (Mimik wajah
dan Penjiwaan) bobot 30%; dan Wawasan (Sikap dan penampilan (kostum serta tata rias wajah), Kekompakan, Ilmu pengetahuan) bobot 20% sehingga total bobot 100%. Dewan yuri cabang pantomim tiga personil, Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum. (Akademisi ISI Yogyakarta), Aldo Adriansyah (Praktisi), Marko Dinarta (Rumah Pantomim Yogyakarta).

Dewan yuri dalam menilai mencermati penampilan peserta satu persatu dengan seksama. Undian 1, SD Percobaan 3 Sleman menyajikan karya pantomime “Malaikat Kecil” dengan pantomimer Elona Syauqiya Khairannada dan Fabian Ilham Akhtar. Pertunjukkan pantomim kami mengambil tema Berderma. Berderma adalah membantu pihak lain yang membutuhkan dengan sukarela, bisa melalui bantuan uang, tenaga, pikiran (ide), dan dukungan lewat nasihat atau teladan yang baik. Pertunjukkan pantomim ini mengisahkan seorang anak perempuan yang akan berlatih gimnastik di suatu lapangan kecil dekat rumahnya. Sebelum berangkat, dia berdandan dan mengenakan sepatu. Dia berangkat ke lapangan dengan mengendarai sepeda. Dia terlihat asyik menikmati perjalanan. Sampailah anak tersebut di lapangan kecil tempatnya berlatih. Anak perempuan merasa senang karena bisa membantu. Untuk memastikan kondisi bapak petani baik-baik saja, anak perempuan tersebut menawarkan untuk pulang bersama. Anak perempuan dan bapak petanipun pulang ke rumah bersama dengan berboncengan naik sepeda.

Undian 2, SDN Pakis Dlingo Bantul judul karya “Bejo dan Gerobak Tua” yang dimainkan oleh Hendiartiko Ilyas Patma Wintala dan Alviano Ikhsan Ramadhani. Berkisah tentang perjuangan dua orang pemulung yang gigih dan penuh semangat untuk mencari barang bekas. Panas terik, hujan, bahkan rasa lelah tidak membuat surut langkah mereka untuk
mengais rezeki. Saling membantu dan tolong menolong menjadi kunci saat ditengah perjalanan mereka menghadapi masalah. Sikap dermawan satu sama lain sangat terasa dimana itu semua menjadikan keadaan lebih baik.

Undian 3, SDN Ungaran 1 Kotamadya Yogyakarta, judul karya “Berbagi Kepada Nenek” dengan pantomimer Hanun Widiasari dan Yolenta Sekly Hanindya Kinathi. Karya pantomim ini menggambarkan petualangan dua sahabat, Hanum dan Yolenta, yang menghadapi berbagai situasi setelah satu tindakan impulsif Hanum. Dari insiden kecil seperti menginjak kotoran hewan hingga membantu seorang nenek, cerita ini menunjukkan bagaimana tindakan baik dan buruk dapat saling mempengaruhi dalam perjalanan mereka.

Undian 4, SDN Selang Wonosari Gunungkidul, judul karya “Empati Untuk Berbagi” dengan pantomimer Fadhia Kayisa Hani dan Arum Ayu Wijayanti. Adapun kisahnya, pada suatu hari, ada Pengemis tua yang kelaparan di depan sebuah rumah Orang Kaya. Si Orang Kaya yang sedang asik dengan gadgednya merasa jijik dan mengusir si Pengemis dengan kasar. Amarah Si Orang Kaya terbawa dalam pikirannya hingga dihantui rasa takut dan rasa bersalah. Si Orang Kaya menyesal dan menyadari bahwa kita harus berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Undian 5, SDN Kemiri, Kleben, Kaliagung, Sentolo, Kulon Progo. Judul karya “Aku dan Pemulung”, pantomimer Zahra Dwi Maulida dan Refa Sika Yunia. Ceritanya, seorang anak perempuan berjalan riang menuju sungai dengan harapan mendapatkan ikan hasil pancingan. Lama menunggu, seekor ikan pun tak ia dapatkan. Ia pun pulang dengan langkah lesu. Dalam perjalanan pulang, ia melihat penjual makanan keliling dan membeli sebungkus makanan. Saat hendak menikmati makanannya, ia melihat seorang pemulung yang lapar. Mereka pun makan bersama tiba-tiba hujan deras. Mereka berlari dan berteduh di bawah emperan. Saat berteduh, karung pemulung hanyut terbawa arus air hujan. Pemulung panik, sang anak pun mengajak pemulung mengejar karung tersebut. Dengan susah payah, mereka melawan derasnya air dan licinnya jalan sampai akhirnya karung itu berhasil mereka selamatkan.

Usai kelima perwakilan kota dan kabupaten mempresentasikan karya pantomimnya, dewan yuri pun bersidang untuk mendapatkan nilai dan hasil kejuaraan. Setelah dilaksanakan rekap nilai sesuai indikator penilaian 4 aspek: konsep, Gerak, ekspresi dan wawasan. Maka hasilnyan yakni nomor undian 4 nilai 262 (Juara 1), nomor undian 3 nilai 245 (Juara 2), nomor undian 2 nilai 234 (Juara 3), nomor undian 1 nilai 225 dan nomor undian 5 nilai 223.

Dengan demikian Juara 1, Fadhia Kayisa Hani dan Arum Ayu Wijayanti dari SDN Selang Wonosari Gunungkidul; Juara 2, Hanun Widiasari dan Yolenta Sekly Hanindya Kinathi dari SDN Ungaran 1 Kotamadya Yogyakarta; dan Juara 3, Hendiartiko Ilyas Patma Wintala dan Alviano Ikhsan Ramadhani dari SDN Pakis Dlingo Bantul.

Pantomim merupakan sebuah seni keheningan, hal ini akan melatih keterampilan anak-anak untuk mempertajam kemampuan Active Listening (Mendengar secara aktif) dimana dijaman sekarang semua orang ingin berbicara tanpa mendengarkan. Dengan mengamati dan menyimak, anak-anak akan lebih tajam perhatian, daya konsentrasinya (fokus), kemudian mampu menghormati dan bertoleransi kepada sesamanya. Dengan belajar berhenti diam sejenak, ini akan melatih anak agar sabar / tidak buru-buru untuk bereaksi merespon sesuatu, kemudian merenungkannya lebih mendalam agar keputusan yang dibuat menjadi lebih bijaksana. Ini sekaligus mengasah 8 Kecerdasan Majemuk pada anak. Menurut Dr. Howard Gardner ada 8 Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) yaitu : Kecerdasan Bahasa (termasuk Bahasa non verbal/ Bahasa tubuh), Logika Matematik (Hubungan logis sebab akibat pada adegan), Visual Spasial (Keindahan Gerak, tata rias busana secara visual), Kinestetik (Kelenturan olah tubuh), Interpersonal (Bekerjasama dengan departemen lain seperti pembuat cerita, pelatih, penata rias dan kostum), Intrapersonal (Evaluasi diri melalui perenungan), Naturalis (Meniru alam), dan Musikal (Beradaptasi dengan musik, ritme, tempo dan dinamika) (Buku Panduan FLS3N, 2025:52).

Pada buku Metode Pembelajaran Pantomim Indonesia (Nur Iswantara, 2019:128-129) diingatkan bahwa “Dalam melakukan pantomim gunakan tubuh untuk berbicara. Ketika Pantomim berbicara, atau merngucapkan kata-kata tidak diperlukan. Sebaliknya, gunakan ekspresi wajah dan memanfaatkan seluruh tubuh untuk melakukan hal yang “berbicara”. Gunakan cermin (atau penonton) untuk menilai gerakan apa yang paling berhasil menyampaikan emosi, perasaan, sikap dan reaksi. Sebuah cermin panjang penuh merupakan suatu keharusan untuk pemula tapi ingat cermin adalah teman dan akan perlu untuk meninggalkan pada waktu kinerja. Sebuah kamera video, jika tersedia, juga merupakan alat yang sangat berharga untuk dimanfaatkan. Mulailah dengan tindakn dasar Pantomim. Ada beberapa Teknik yang cukup standar yang kebanyakan para seniman pantomime mulai. Ini termasuk kerja imajiner memanipulasi obyek (seperti dinding, bola, tali dan sebagainya), berjalan ditempat, memanjat tangga imajiner, bersandar dan sebagainya. Selamat buat semua peserta FLS3N cabang Pantomim Tingkat SD, terus berkreativitas pantomim untuk mengembangkan imajinasi lebih realistis dan bermakna hingga ke taraf nasional. (nuris).

Penulis: Nur Iswantara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *