Yogyakarta, suaraglobal.co.id
Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diselenggarakan di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta Jl. Parangtritis No.364, Pandes, Panggungharjo, Kec. Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 23-24 Juli 2025.
Yuniarti Fitria, Panitia Penyelenggara FLS3N 2025 Provinsi DIY menjelaskan bahwa FLS3N kali ini mempertandingkan berbagai cabang seni bagi siswa SD/MI/Sederajat yang berbeda-beda tergantung jenjang pendidikan. Secara umum, cabang seni yang dilombakan meliputi seni tari, menyanyi solo, kriya, gambar ekspresi, menulis cerita, mendongeng, pantomim, dan musik. Untuk jenjang SMP, ada tambahan cabang seperti kreativitas musik tradisional dan ansambel musik.
FLS3N 2025 memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyalurkan bakat seni yang mereka miliki. Ajang ini menjadi sarana strategis untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya, membangun karakter generasi muda yang kreatif, berprestasi, dan berdaya saing. FLS3N 2025 pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan secara terstandar, bermutu, transparan, dan akuntabel
Pantomim dilombakan dalam FLS3N 2025 masuk klasifikasi Pertunjukan Seni pertunjukan adalah cabang seni yang melibatkan aksi atau performa karya yang disampaikan melalui gerakan, suara, atau ekspresi di hadapan penonton. Materi seni pertunjukan dapat dipersiapkan di tingkat daerah (Kabupaten/Kota dan Provinsi) dengan mengacu pada Panduan Teknis Pelaksanaan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025.
Sesuai buku panduan FLS3N 2025, Pantomim adalah seni pertunjukan imajinatif yang memvisualisasikan suatu objek atau benda menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah untuk dapat menyampaikan rasa dan pesan. Lomba Pantomim lebih menitikberatkan pada komunikasi non verbal, kreativitas, perkembangan karakter, olah gerak (motorik dan sensorik anak), dan ekspresi anak yang bermuatan lokal serta menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Tujuan lomba pantomime: a. Melalui pantomim dapat membentuk karakter dan mental peserta didik, menjadi pribadi yang cakap, sportif dan kreatif. b. Mengasah daya imajinasi untuk meningkatkan fokus, daya cipta/kreasi serta kepercayaan diri yang berakhlak mulia. c. Meningkatkan motorik peserta didik melalui Teknik olah tubuh yang sehat, luwes, lentur, elastis dan kuat. d. Menumbuhkembangkan kepedulian (empati) terhadap lingkungan sekitar. e. Wadah pengembangan potensi diri, minat dan bakat peserta didik dalam bidang seni khususnya seni pantomim di Tingkat Nasional maupun Internasional.
Pada tanggal 24 Juli 2023, cabang pantomim FLS3N 2025 tingkat Sekolah Menengah Pertama di Provinsi DIY diikuti lima (5) perwakilan: SMPI Al Azhar 26 Sleman, SMPN 1 Srandakan Bantul, SMPI Al Azhar 38 Wonosari Gunungkidul, SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, SMPIT Budi Mulyo Kulon Progo. Setiap perwakilan terdiri dua pantomimer.
Penilaian cabang pantomime meliputi 4 aspek: Konsep (Kreatifitas, Daya imajinasi, Kesesuaian tema) bobot 20%; Gerak (Teknik tubuh, Kelenturan, Harmonisasi) bobot 30%; Ekspresi (Mimik wajah dan Penjiwaan) bobot 30%; dan Wawasan (Sikap dan penampilan (kostum serta tata rias wajah), Kekompakan, Ilmu pengetahuan) bobot 20% sehingga total bobot 100%. Dewan yuri cabang pantomim yakni: Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum. (Akademisi ISI Yogyakarta), Aldo Adriansyah (Praktisi), Marko Dinarta (Rumah Pantomim Yogyakarta).
Dewan yuri pun menilai penampilan peserta satu persatu dengan seksama. Undian 1, SMPI Al Azhar 26 Sleman menyajikan karya pantomim berjudul “Simfoni Pahit Manis Persahabatan”. Pantomimer Rakha Abimanyu & Evans Alfiansyah Wuryanto. Mengkisahakan perjalanan emosional dua sahabat yang tak sengaja bertemu di pinggir jembatan yang kumuh dan bau akan sampah. Meski lokasi pertemuan mereka tidak menarik, salah satu sahabat yang penuh semangat dengan gigihnya mengajak yang lain untuk memancing, menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dalam setiap situasi.
Undian 2, SMPN 1 Srandakan Bantul, judulnya “Album Kenangan” pantomimernya Deksa dan Abel. Ceritanya tentang seorang remaja bernama Deksa sedang membersihkan lemari tua di kamarnya. Debu-debu menempel di setiap sudut, menunjukkan bahwa lemari itu sudah lama tak disentuh. Saat menarik satu laci bagian bawah, Deksa menemukan sebuah album foto yang sudah agak kusam. Ia meniup debunya perlahan, membuka sampulnya, dan tersenyum ketika melihat isinya. Album Foto Kenangan. Setiap lembar yang dibukanya membawa Deksa kembali ke masa lalu masa kecil yang penuh tawa, permainan, dan kebersamaan dengan sahabatnya yang sudah lama tidak ditemuinya, Mereka berdua duduk bersama, membuka kembali halaman demi halaman album foto itu. Gelak tawa pecah saat mereka mengenang tingkah lucu masa kecil mereka.
Undian 3, SMPI Al Azhar 38 Wonosari Gunungkidul, judul karya “Menyemai Persahabatan” dengan pantomimer Lalang Gelung Minangkara dan Muhammad Mardika Tri Apriyansyah. Kisahnya tentang Chiko dan Gelung adalah dua orang sahabat yang tumbuh bersama. Suatu hari Chiko pergi ke sebuah lereng gunung untuk pergi menanam pohon jati. Dia meyakini bahwa bersahabat tidak sebatas dengan manusia ,tetapi juga harus bersahabat dengan lingkungan sekitar mereka. Tiba – tiba terjadi hujan, Gelung terseret arus air deras. Chiko menyelamatkanya dengan seutas tambang. Akhirnya Gelung selamat, dia sadar bahwa bersahabat dengan alam sangatlah perlu. Dia membantu teman sejatinya untuk menanam bibit – bibit pohon guna mencegah terjadinya bencana yang lebih besar
Undian 4, SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, judul karya pantomim “Topeng Kepalsuan”, pantomimer Rafan Zarif Fahlevi dan Nur Rahmad Abdullah. Berkisah perihal dua orang sahabat yang menggunakan topeng topeng dalam kehidupannya. Topeng bahagia dan topeng kesedihan. Sebenarnya mereka sudah sangat bosan dengan keadaan tersebut . Maka mereka berdua saling mengingatkan untuk saling melepaskannya untuk hidup jujur dan apa adanya.
Undian 5, SMPIT Budi Mulyo Kulon Progo. Judul pantomim “Temanku” pantomimer Ali Elyasyah Putra dan Abi Fahrezi Sudarmanto. Kisahnya tentang Jono dan Diko merupakan dua orang sahabat. Pagi itu mereka janjian untuk pergi memancing bersama. Setelah menyiapkan peralatan memancing, mereka segera pergi ke sungai menggunakan sepeda. Di tengah perjalanan, mereka mengalami kecelakaan. Akibat kecelakaan itu, tangan Jono terasa sakit. Sesampainya di sungai mereka segera memasang umpan pada pancing dan melemparkannya. Beberapa saat kemudian pancingan Diko disambar ikan. Dengan sekuat tenaga Diko menariknya pancingnya. Namun karena kurang fokus, Diko tercebur ke sungai. Diko yang tidak bisa berenang mulai panik dan tenggelam. Melihat temannya tenggelam, Jono bergegas menolongnya. Dengan susah payah akhirnya Diko dapat tertolong. Diko sangat bersyukur dan berterima kasih pada Jono.
Sesudah kelima peserta lomba mempresentasikan karya pantomimnya, dewan yuri pun menuju ruang sidang untuk merekap nilai dan hasil kejuaraan. Penilaian berdasar indikator penilaian yang terdiri 4 aspek: konsep, Gerak, ekspresi dan wawasan. Akhirnya didapatkan hasil yakni nomor undian 4 nilai 255 (Juara 1), nomor undian 2 nilai 253 (Juara 2), nomor undian 3 nilai 244 (Juara 3), nomor undian 1 nilai 242 dan nomor undian 5 nilai 239.
Akhirnya juara 1, Rafan Zarif Fahlevi dan Nur Rahmad Abdullah dari SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta; Juara 2, Deksa dan Abel dari SMPN 1 Srandakan Bantul dan Juara 3, Lalang Gelung Minangkara dan Muhammad Mardika Tri Apriyansyah dari SMPI Al Azhar 38 Wonosari Gunungkidul.
Nur Iswantara (2019:128-129) dalam buku Metode Pembelajaran Pantomim Indonesia mengingatkan “Dalam melakukan pantomim gunakan tubuh untuk berbicara. Ketika Pantomim berbicara, atau merngucapkan kata-kata tidak diperlukan. Sebaliknya, gunakan ekspresi wajah dan memanfaatkan seluruh tubuh untuk melakukan hal yang “berbicara”. Gunakan cermin (atau penonton) untuk menilai gerakan apa yang paling berhasil menyampaikan emosi, perasaan, sikap dan reaksi. Sebuah cermin panjang penuh merupakan suatu keharusan untuk pemula tapi ingat cermin adalah teman dan akan perlu untuk meninggalkan pada waktu kinerja. Sebuah kamera video, jika tersedia, juga merupakan alat yang sangat berharga untuk dimanfaatkan. Mulailah dengan tindakn dasar Pantomim. Ada beberapa Teknik yang cukup standar yang kebanyakan para seniman pantomime mulai. Ini termasuk kerja imajiner memanipulasi obyek (seperti dinding, bola, tali dan sebagainya), berjalan ditempat, memanjat tangga imajiner, bersandar dan sebagainya.
Pantomim merupakan sebuah seni keheningan, hal ini akan melatih keterampilan anak-anak untuk mempertajam kemampuan Active Listening (Mendengar secara aktif) dimana dijaman sekarang semua orang ingin berbicara tanpa mendengarkan. Dengan mengamati dan menyimak, anak-anak akan lebih tajam perhatian, daya konsentrasinya (fokus), kemudian mampu menghormati dan bertoleransi kepada sesamanya. Dengan belajar berhenti diam sejenak, ini akan melatih anak agar sabar / tidak buru-buru untuk bereaksi merespon sesuatu, kemudian merenungkannya lebih mendalam agar keputusan yang dibuat menjadi lebih bijaksana. Ini sekaligus mengasah 8 Kecerdasan Majemuk pada anak. Menurut Dr. Howard Gardner ada 8 Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) yaitu : Kecerdasan Bahasa (termasuk Bahasa non verbal/ Bahasa tubuh), Logika Matematik (Hubungan logis sebab akibat pada adegan), Visual Spasial (Keindahan Gerak, tata rias busana secara visual), Kinestetik (Kelenturan olah tubuh), Interpersonal (Bekerjasama dengan departemen lain seperti pembuat cerita, pelatih, penata rias dan kostum), Intrapersonal (Evaluasi diri melalui perenungan), Naturalis (Meniru alam), dan Musikal (Beradaptasi dengan musik, ritme, tempo dan dinamika) (Buku Panduan FLS3N, 2025:52).
Selamat buat semua peserta FLS3N cabang Pantomim Tingkat SMP. Ayo lanjutkan berkreasi pantomim demi mengembangkan bakat. Potensi dan imajinasi lebih realistis untuk menghasilkan katya pantomim lebih indah, bermakna hingga berprestasi ke tingkat nasional. (nuris).
Penulis: Nur Iswantara