Sidoarjo//suaraglobal.co.id – Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Irigasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Kedung Sumur Kecamatan Krembung ditengarai terjadi praktik korupsi. Pengakuan Ketua Hippa Sumber Makmur Desa Kedung Sumur Kecamatan Krembung tentang adanya pemotongan uang sebesar 5% atau Rp 9.750.000 dari dana bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) kementerian Pekerjaan Umum dengan modus untuk Biaya Operasional (BOP) Tenang Pendamping Masyarakat (TPM) P3TGAI cukup mengejutkan.
Dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 622/KPTS/M/2025 tentang penetapan daerah irigasi dan kelembagaan penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi tahun anggaran 2025, telah mengatur bahwa bantuan dana sebesar Rp 195.000.000 yang diberikan kepada kelompok tani yang tergabung dalam P3A/Hippa digunakan untuk 100% pembangunan jaringan irigasi. Sementara itu untuk Biaya Operasional (BOP) Tenaga Pendamping Masyarakat TPM sudah tersedia anggaran sendiri yang dikelola langsung oleh Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Jadi apabila masih ada pemotongan anggaran dari dana bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang diterima kelompok Tani adalah bentuk praktek korupsi. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Gerakan Anak Muda Lawan Korupsi (GALAKSI), Indra Sution.
” Bantuan dana dalam Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) kepada kelompok Tani sebesar Rp 195.000.000 tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan jaringan irigasi dan tidak boleh dikurangi/dipotong, sebab Biaya Operasional BOP Tenaga Pendamping Masyarakat TPM sudah ada, yang dikelola oleh satuan kerja balai besar wilayah sungai (BBWS) senilai Rp 30.000.000/titik bersama honor manajemen perencanaan dalam program ini. Jadi kalau ada potongan dengan modus BOP Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) itu bisa masuk kategori korupsi,” tegas aktivis muda anti korupsi Sidoarjo.
Indra Sution juga menjelaskan bahwa dampak pemotongan anggaran pasti akan berdampak pada kualitas dan kuantitas pekerjaan. ” Kalau ada pemotongan dana bantuan untuk pekerjaan proyek jaringan irigasi, otomatis akan berdampak pada kualitas dan kuantitas pekerjaan tersebut,” pungkasnya. (NK)