TNI/POLRI

Satpolairud Perkuat Keamanan Di Wilayah Perairan Banyuwangi Ini Pesan Kompol Muchammad Wahyudi A Md SH

9
×

Satpolairud Perkuat Keamanan Di Wilayah Perairan Banyuwangi Ini Pesan Kompol Muchammad Wahyudi A Md SH

Sebarkan artikel ini

Banyuwangi//suaraglobal.co.id – Personel Polairud Polresta Banyuwangi jajaran Polda Jawa Timur hadiri kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi tentang bahaya ilegal fishing. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepemimpinan administrator berada di kantor UPT PPP Muncar. Kamis, (18/9/2025) Pagi.

Pada kesempatan tersebut, Bripka Ady Dwi Waluyo mengatakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi yang dilaksanakan dalam rangka untuk mencegah terjadinya ilegal illegal fishing maupun penangkapan ikan yang merusak destruktif fishing.

Adapun metode sosialisasi yang digunakan dengan menggunakan metode virtual zoom meeting dikantor UPT PPP Muncar yang diikuti unsur maritim dan dinas terkait.

“Rapat koordinasi yang dilaksanakan guna meningkatkan hubungan emosional antar petugas, memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi serta pemahaman petugas di lapangan tentang mekanisme yang harus diambil,” ucap Bripka Ady.

Dalam keterangannya Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Muchammad Wahyudi, A.Md, S.H. mengatakan bahwa di wilayah perairan Banyuwangi memiliki peran dalam menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan sekaligus menjadi benteng ekologis dari tekanan aktivitas manusia.

Tindakan penangkapan ikan secara ilegal maupun dengan cara-cara merusak seperti penggunaan bom dan racun bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan habitat penting seperti terumbu karang, padang lamun, dan wilayah pemijahan ikan. “Jika dibiarkan, hal ini akan berdampak jangka panjang terhadap ketersediaan sumber daya ikan, ekonomi lokal, dan keanekaragaman hayati laut kita,” terang Kompol Muchammad Wahyudi.

“Menjaga kelestarian alam khususnya terumbu karang dan padang lamun sangat penting dilakukan karena berperan sebagai habitat keanekaragaman hayati, sumber makanan bagi organisme laut seperti penyu, dan penyerap karbon untuk mitigasi perubahan iklim,” tambahnya.

Harapannya dengan adanya kegiatan dapat menjadi momentum yang tepat dalam menyatukan langkah, menyamakan persepsi, serta memperkuat kapasitas aparatur dalam pengawasan, penegakan hukum dan terwujud komitmen bersama untuk menjaga kawasan konservasi dari praktik penangkapan ikan yang merusak sumber daya perikanan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.(Bunarwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *