Simalungun//suaraglobal.co.id
Pada saat salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya melintas di perumahan staf PT. Perusahaan perkebunan London Sumatra Bah Bulian ( PT. PP LONSUM) melihat ada tumpukan tandan buah segar kelapa sawit di samping rumah asisten yang ditutupi dengan tenda dan sempat memvideokan tumpukan tandan buah segar tersebut. Saat warga tersebut menyampaikan kepada awak media dan mengirim vidionya langsung mencoba menggali informasi dari karyawan Bah Bulian. Salah seorang karyawan yang juga tidak bersedia disebutkan namanya, menuturkan kepada awak media itu buah mentah yang memang di perintahkan asisten Bah Bulian di kumpulkan dirumah staf. Menurut nya buah mentah tersebut diduga berjumlah 140 tandan. Diperkirakan hasil panen tanggal 2 September 2025. Kuat dugaan apa yang disampaikan itu benar adanya. Terlihat dari tumpukan tandan buah segar yang begitu banyak dan diduga memang mentah, maka disimpan seperti di peram dengan cara menutup tenda agar sawit cepat masak.
Awak media juga mencoba mengkonfirmasi kepada manager perkebunan Bah Bulian melalui WhatsApp pribadinya di nomor 081370xxxxxx, konfirmasi terkait buah yang di tumpukan di perumahan staf Bah Bulian. Menurut informasi yang kami terima ini buah mentah sebanyak 140 janjang. Apa penjelasan manager terkait hal ini. Mengapa sampai sebanyak itu buah mentah dan kenapa harus di kumpulkan dirumah staf. Kemudian manager membalasnya, “Info bang dari FA nya (file asisten)
Buah itu tertinggal waktu muat malam kondisi cuaca hujan dan diamankan di dirumah Staff karena di perumahan Staff ada Security yang jaga” balas Marwan Ritonga.
Ada perusahaan kebun kelapa sawit yang mengalami buah ketinggalan atau buah restant Karena tanggung muatan untuk melakukan pengiriman. Biasa dimuat dalam truk dan di parkiran workshop. Agar mudah dijaga security. Terlebih biasanya workshop dipasang cctv. Tapi di Bah Bulian disimpan dirumah staf dan ditutupi terpal atau tenda.
Kami juga mengkonfirmasi kepada ketua Gerakan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat (GAPERHMAS) menurutnya, Buah mentah yang diletakkan di duga sebanyak 140 janjang di perumahan staf itu hal yang tidak wajar dan rawan hilang, seharusnya diletakkan di area workshop agar lebih mudah dijaga pihak keamanan kebun.
Selain itu panen buah mentah juga melanggar SOP perusahaan dimana kebun tidak memperbolehkan memanen buah mentah walaupun satu janjang karena dapat merusak tanaman. Dan biasanya pimpinan perusahaan baik manager atau asisten bisa mendapatkan sanksi surat peringatan (SP) sampai pemecatan karena sudah melanggar SOP perusahaan terlebih diduga sampai 140 janjang.” ungkap RH Sitorus SE.
Perusahaan kebun kelapa sawit memang melarang betul agar pemanen tidak menurunkan buah mentah. Tapi terkadang hal ini diduga dilakukan dari sebagian pimpinan perusahaan yang nakal demi mengejar target produksi/bulan atau pertahun. Buah mentah sengaja diturunkan untuk diperam agar dapat target atau basic buah. Kiranya ini dapat menjadi informasi untuk pemilik perusahaan tersebut.(Js)