Lamongan//suaraglobal.co.id
Aksi damai digelar Aliansi Lamongan Bersatu (Alam Bersatu) Lamongan di depan kantor kecamatan Ngimbang. 09/09/2025.
Kurang lebih 50 personil Alam Bersatu berkumpul di depan kantor UPT Dinas Pendidikan kemudian berjalan bersama menuju kantor kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Personil jajaran Polres Lamongan juga turut menjaga kondusifitas ditengah perwakilan dari Alam Bersatu melakukan orasi menyampaikan tuntutan yang berasal dari informasi masyarakat.
Semula pada pemberitahuan ada dua titik yang akan digeruduk Alam Bersatu yaitu Rumah Sakit Ngimbang dan Kantor Kecamatan Ngimbang. Akan tetapi demonstrasi hanya dilakukan di Kantor Kecamatan.
Saat awak media mengkonfirmasi kepada salah satu anggota Alam Bersatu Rahmad (Roy) menyatakan bahwa tidak jadi melakukan aksi di Rumah Sakit.
“Pertimbangan kami karena rumah sakit adalah obyek vital, maka dari itu kami tidak melakukan aksi di rumah sakit Ngimbang” ungkapnya.
Diantara beberapa tuntutan yang diorasikan didepan Kantor Kecamatan adalah pelaksanaan PTSL dan banyaknya pembangunan TPT yang didanai Pemerintah yang diduga sebagai ladang korupsi dengan cara mark up laporan pertanggung jawaban, padahal disinyalir penggunaan dana hanya sekitar 50 % dari dana yang dicairkan.
“Padahal masyarakat membutuhkan pembangunan infrastruktur jalan, bukan TPT” ujar Suliono yang menyampaikan orasi.
“Salah satu instrumen pelaksanaan penggunaan dana Pemerintah adalah Camat, untuk itu Camat harus mampu menjadi pembina dan kontrol dari seluruh Kepala Desa agar penggunaannya bisa maksimal dan tidak terjadi penyelewengan” ujar Sukadi Sekretaris Alam Bersatu.
Orator Alam Bersatu diantaranya Roy, Sukadi, Suwito, Sulikan dan anggota yang lainnya menyampaikan hal yang sama dan mohon agar Camat Ngimbang Bambang Purnomo menerima perwakilan dari Aliansi untuk mengadakan audensi.
Hingga berita ini ditayangkan sepuluh perwakilan Alam Bersatu masih mengadakan audensi bersama Camat Ngimbang.
Tim
