Sidoarjo//suaraglobal.co.id– Puluhan atlet dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Cabang Sidoarjo melakukan hearing dengan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Rabu (12/03/2025).
Rapat dengar pendapat itu dilakukan dalam upaya meminta dukungan dari wakil rakyat menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) pada Juni-Juli 2025 nanti.
Meskipun dalam suasana puasa Ramadhan 1446 H, rapat berlangsung cukup gayeng. Mulai dari pengurus PASI Sidoarjo hingga para atlet menyampaikan pendapat dan harapan-harapannya selama proses menuju perhelatan Porprov IX Jatim nanti.
Salah yang menarik untuk dicermati adalah terkait kebutuhan nutrisi atlet selama menjalani Pemusatan Latihan ditingkat Kabupaten (Puslatkab) Sidoarjo.
Naufal, salah satu atlet yang ikut dalam rapat dengar pendapat itu menyampaikan bahwa kebutuhan gizi atau nutrisi dirinya selama ini, sepenuhnya ditanggung oleh keluarganya sendiri.
“Tidak hanya itu saja. Uang transport untuk bolak-balik selama mengikuti Puslatkab, harus merogoh dari saku sendiri,” ucapnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Umi, Sekretaris PASI Sidoarjo yang mengungkapkan bahwa pemenuhan gizi atau nutrisi para atlet untuk Cabang Olahraga (Cabor) Atletik sangat penting.
Karena untuk menumbuhkan atlet berprestasi harus dimulai dengan pemenuhan gizi yang seimbang, selain latihan rutin yang harus dilakukan oleh seorang atlet.
“Tidak ujug-ujug langsung menjadi atlet berprestasi. Selain latihan rutin, pemenuhan nutrisinya harus baik,” ungkapnya.
Selain itu, bonus sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk atlet berprestasi pada ajang Porprov IX Jatim nanti.
Nilainya hampir sama dengan kebutuhan seorang atlet selama menjalani Puslatkab, baik untuk transport maupun untuk kebutuhan nutrisinya. Ia juga tidak menampik bahwa setiap atlet mendapatkan uang saku sebesar Rp 400 ribu setiap bulannya selama menjalani Puslatkab.
“Bonus Rp 40 juta hingga Rp 50 juta, jika dihitung selama menjalani pemusatan latihan. Itu nilainya hampir sama dengan kebutuhan mereka (atlet, red),” tambahnya.
Mendengar keluhan dari para atlet itu, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo H. Damroni Chudlori berjanji akan membicarakannya dengan Pemkab Sidoarjo dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sidoarjo. Sebab kebutuhan nutrisi untuk atlet itu sangat penting.
Bahkan menurut Damroni, seharusnya ada ahli gizi yang mendampingi agar kebutuhan nutrisi atlet itu sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Pihaknya akan mendorong Pemkab atau KONI Sidoarjo untuk menyiapkan konsumsi atau makanan atlet selama mengikuti Puslatkab.
“Saya pikir harus ada ahli gizi yang mendampingi, karena saya rasa kebutuhan nutrisi setiap atlet itu berbeda,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh H. Usman, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo bahwa gizi atau nutrisi atlet itu harus menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan, jika menginginkan atlet-atlet Sidoarjo bisa berbicara banyak dikancah nasional maupun internasional.
“Kalau kurang gizi itu biasanya ngantukan. Bagaimana bisa berprestasi, kalau atletnya ngantukan,” terangnya.
Rapat dengar pendapat yang dipandu oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo H. Bangun Winarso itu, juga dihadiri oleh Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Zahlul Yussar dan beberapa anggota lainnya, seperti H. Sutaji, Pratama Yudiarto dan Wahyu Lumaksono. (NK)