Surabaya//suaraglobal.co.id – Kasus seorang guru membanting pelajar saat kompetisi futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya, mendapat atensi khusus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Buntut kasus yang beredar viral di media sosial (medsos) tersebut, Wali Kota Eri juga memerintahkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menangani permasalahan itu sampai tuntas dengan memberikan sanksi terberat untuk guru.
“Saya sudah instruksikan Dispendik dan Inspektorat Kota Surabaya untuk menjadikan kasus ini atensi khusus. Akan diberi sanksi terberat. Dan juga sudah ada laporan ke polisi,” tegasnya, Rabu (30/4/2025).
Menurut Eri, guru harus mencerminkan kasih sayang yang tulus dalam mendidik anak. Di lingkungan sekolah, guru adalah orang tua bagi anak-anak. Wali Kota Eri tidak menoleransi terhadap segala bentuk kekerasan.
“Ini soal keselamatan anak-anak kita, melindungi mereka dari ancaman bahaya di sekitarnya. Pelaku harus diberikan sanksi berat. Guru seharusnya digugu dan ditiru. Terima kasih kepada semua guru di Surabaya yang telah berkinerja baik. Yang melanggar ya harus disanksi,” ungkapnya Eri Cahyadi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh memastikan pihaknya sudah turun langsung untuk memproses tindakan kekerasan tersebut. Yusuf telah memanggil guru SDN Simolawang berinisial BAZ. Selain itu, BAZ juga sudah dijatuhi sanksi.
“Guru tersebut tidak boleh mengajar sampai proses pemeriksaan selesai dan sanksi ditetapkan. Hari ini, guru tersebut juga kembali kami panggil. Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti Inspektorat,” terang Yusuf.
Saat ditanya terkait proses hukum, lanjut Yusuf, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. Dia berharap apapun hasilnya nanti, bisa memberikan keadilan untuk semua pihak.
“Orang tua siswa sudah membuat laporan di Polrestabes Surabaya,” terangnya.
Yusuf berharap kejadian serupa jangan terulang kembali ke depannya. Turnamen olahraga seharusnya menjadi arena kompetisi yang menyenangkan bagi anak-anak.
“Bukan ajang yang justru mengancam keberadaan anak-anak untuk bermain memaksimalkan potensi mereka,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, BAI, siswa MI Al Hidayah dibanting oleh pelatih futsal SDN Simolawang berinisial BAZ. BAZ juga berstatus guru di SD tersebut.
Peristiwa itu terjadi usai pertandingan futsal di SMP Labschool Unesa 1 Surabaya, Minggu (27/4/2025). Akibat kejadian tersebut, BAI mengalami retak tulang ekor. (vfz)