Daerah

Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Pemberian Bantuan Kaki Palsu di RSUD. dr Subandi

23
×

Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Pemberian Bantuan Kaki Palsu di RSUD. dr Subandi

Sebarkan artikel ini

Jember//suaraglobal.co.id
Program Pro Gus’e Peduli Kesehatan kembali berlanjut melalui bakti sosial operasi bibir sumbing dan pemberian bantuan kaki palsu. Kegiatan ini digelar di RSUD dr. Soebandi Jember. Pada jumat (05/09/2025).

Hadir dalam acara tersebut Tim TP3D Kabupaten Jember, Dinas Sosial, perbankan, serta sejumlah undangan lainnya.

Direktur RSUD dr. Soebandi, dr. Nyoman Soemita, Sp.OT, Sp.Pien, menjelaskan bahwa dari 10 pasien operasi bibir sumbing yang terdaftar, 2 orang mengundurkan diri dan 3 orang lainnya belum bisa dioperasi karena kondisi tekanan darah tidak memungkinkan.

“Jadi, untuk 5 pasien bisa dilakukan operasi di hari Sabtu besok,” ungkap dr. Nyoman.

Selain operasi bibir sumbing, Pemkab Jember juga memberikan bantuan kaki palsu kepada 10 penerima manfaat. Menurut dr. Nyoman, pemberian kaki palsu ini merupakan yang pertama kali dilakukan Pemkab Jember.

“Saat ini kita langsung serahkan kaki palsu. Pemkab Jember bekerja sama dengan Mahatma Gali dari Bali yang mengerjakan kaki palsu,” jelasnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, Akhmad Helmi Luqman, yang hadir mewakili Bupati Jember, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Jember terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga kurang mampu.

“Kami berharap kegiatan baksos ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi penerima manfaat dan bisa menjadi contoh bagi kegiatan sosial selanjutnya,” tutur Helmi.

Helmi menambahkan, pendekatan edukasi kesehatan tidak cukup hanya dengan bahasa teknis tenaga medis. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, camat, dan kepala desa sangat penting agar pesan lebih mudah diterima.

“Prinsipnya kita harus melakukan pendekatan dulu, baru program bisa masuk. Kalau langsung bicara teknis tanpa membangun kedekatan, hasilnya tidak maksimal,” terangnya.

Pesan dari Gus juga jelas: kita hadir untuk melayani. Ke depan, pemeriksaan kesehatan gratis akan diberikan di seluruh pondok pesantren melalui pos kesehatan yang dibangun di masing-masing pesantren. Dengan begitu, bila muncul penyakit menular bisa cepat tertangani.

Untuk program imunisasi di sekolah, Helmi mengakui masih ada sebagian orang tua yang menolak. Oleh karena itu, edukasi terus dilakukan agar masyarakat semakin memahami manfaat imunisasi bagi anak-anak.

“Selain pemerintah daerah, dukungan juga datang dari pihak perbankan, salah satunya Bank Jatim. Namun, karena keputusan di tingkat cabang perlu persetujuan pusat, koordinasi harus dilakukan sejak jauh hari agar program berjalan lancar” tutupnya,
Maria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *