Pendidikan

Bedah  Dua  Buku  Kategori Masyarakat Umum  Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Menarik Minat Publik

51
×

Bedah  Dua  Buku  Kategori Masyarakat Umum  Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Menarik Minat Publik

Sebarkan artikel ini

Semarang // suaraglobal.co.id

Tepatnya pada hari Jumat ,16 April 2025 jam 07.00 pagi para tamu undangan dari Dinas kearsipan dan perpustakaan Profinsi Jawa Tengah jalan Sriwijaya Semarang sudah mulai rame berdatangan para tamu undangan untuk Registrasi dan mencari tempat duduk yang lebih awal. Karena hari itu diDinas kearsipan dn Perpustakaan Profinsi Jawa Tengah menyelenggarakan acara Bedah buku sekaligus 2 buku yang akan dilaunching kan.Yaitu 1. Pesantren anti Bullying dan kekerasan seksual 2.Anakku dipotret Malaikat. Adapun buku Pertama yang ditulis oleh Hajjah Nawal Nur Arafah Yasin, M.Si ( Bunda Literasi Jawa Tengah ), sedangkan buku kedua ditulis oleh Adnan Katino.

Masyarakat sangat Antusias dan semangat untuk dapat bertatap muka langsung dengan para penulisnya sekaligus mengikuti pendalaman materi . Juga karena ingin tahu dengan lebih luas penjabaran dari judul buku yang menggelitik dan mengandung Edukasi Bahkan ada peserta yang datang jauh – jauh keSemarang. Ada yang dari Jogja, Salatiga dll.

Acara tersebut tentu saja dihadiri dua penulis yaitu Hajjah Nawal Nur Arafah Yasin, M.Si, sebagi penulis ” Pesantren anti Bullying dan kekerasan seksual ” juga Adnan Katino sebagai penulis buku ” Anakku dipotret Malaikat “. Kemudian hadir pula Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Profinsi Jateng yaitu Rahmah Nur Hayati S.K.M, M.Kes, berikut Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan Ir. Listyati Purnama Rusdiana M.S.İ , Anggota perkumpulan penulis Satupena Indonesia Jawa Tengah , Komunitas Rotary club of Semarang kunthi , Para Mahasiswa Fakultas ilmu Pendidikan dan Psikologi Unnes Semarang.

Turut hadir pula dalam acara ini sejumlah tokoh literasi Jawa Tengah diantaranya Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie, Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah Dr.Ir.Mohammad Agung Ridlo, M.T, Bendahara I Satupena Jawa Tengah Dr.Sutji Harijanti M.Pd, Ketua Satupena Kabupaten Semarang, Tirta Nursari, Ketua Kumandang Sastra Semarang, Driya Widiana MS. Pengurus Satupena kota Semarang sekaligus Seniwati kota Semarang Tri Dewi N.

Antusiasme peserta terlihat sejak awal hingga akhir kegiatan, dengan berbagai Diskusi yang hidup dan tanya jawab yang penuh semangat. ” Melalui kegiatan ini, semangat Literasi kembali digaungkan dengan kuat diJawa Tengah. Kehadiran dua buku tersebut menjadi pengingat bahwa Dunia Literasi tidak hanya tentang Estetika Sastra, tetapi tentang Kontribusi nyata terhadap isu – isu Sosial yang mendesak untuk dibahas .”Ujar Gunoto , yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah .

Bedah buku ini juga menghadirkan para Narasumber yang berkompeten Prof, Dr.Harjito,M.Hum , selaku Ketua Pasca Sarjana UPGRIS, dan Sulis Bambang ,ketua Bengkel Sastra Taman Maluku.
Moderator kegiatan yaitu Sarjono dari Balai besar penjaminan mutu Pendidikan Jawa Tengah. Kedua penulis hadir dan menjelaskan langsung Latar belakang dan pesan moral dari karya mereka masing – masing.

Menurut Nawal Bullying dan kekerasan Sosial lahir dari keprihatinannya lahir dari berbagai kasus perundungan dan kekerasan sosial yang terjadi di Lembaga – Lembaga Pendidikan termasuk di pesantren. Pesantren seharusnya menjadi tempat yang aman, teduh dan membangun karakter . Namun kenyataannya beberapa kasus yang mencuat menunjukkan bahwa ruang – ruang Sakral inipun tidak luput dari praktek kekerasan baik Verbal, Fisik maupun Seksual. ” Saya tidak sedang menghakimi institusi Pesantren, justru sebaliknya. Buku ini adalah bentuk cinta saya terhadap Pesantren. Sebagai salah satu pilar Pendidikan Bangsa.

Para Narasumber memberikan kritik membangun namun secara umum. Memberikan Apresiasi tinggi terhadap kedua buku. Buku ” Anakku dipotret Malaikat ” dinilai menyentuh sisi Humanis Dan spritual . Sementara ” Pesantren Anti bullying dan kekerasan sosial “. Dianggap sebagai Kontribusi penting dalam penguatan nilai – nilai Kemanusiaan dan Perlindungan anak dilingkungan pendidikan berbasis Keagamaan.

Red – HN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *