Malang//suaraglobal.co.id Pemerintah Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, kembali menunjukkan komitmennya dalam menyelenggarakan program sosial unggulan berupa Umroh Gratis bagi warga. Pada Minggu (3/8/2025), bertempat di kantor desa setempat, kegiatan manasik umroh dan pembagian perlengkapan ibadah digelar dengan penuh khidmat menjelang keberangkatan jamaah ke Tanah Suci.
Program yang telah berjalan sejak tahun 2016 ini kini memasuki angkatan ke-8, menjadikannya salah satu inisiatif paling konsisten di tingkat desa dalam bidang keagamaan dan sosial. Sebanyak 56 jamaah tercatat akan diberangkatkan tahun ini, dengan fasilitas lengkap yang telah disiapkan oleh panitia.
Kepala Desa Gampingan, Hj. Illa Husna, menyampaikan bahwa program ini awalnya lahir dari gagasan bersama dengan tokoh masyarakat sekaligus donatur tetap, H. Rofi’i Iswahyudi atau yang akrab disapa Abah Rofi’i, Direktur PT Alam Sinar. Bersama sejumlah tokoh dan dukungan perusahaan lokal, ide sederhana tersebut berkembang menjadi program tahunan yang dinantikan masyarakat.
“Kami ingin dana yang dikelola pemerintah desa bisa langsung dirasakan masyarakat, bukan sekadar formalitas pembangunan. Alhamdulillah, sejak 2016 kami bisa berangkatkan 24 orang di tahun pertama. Bahkan saat itu belum memakai sistem undian, karena kami prioritaskan perangkat desa sebagai bentuk penghargaan,” jelas Hj. Illa dalam sambutannya.
Yang membedakan program ini dengan umroh gratis lainnya adalah pendekatan gotong royong dan partisipatif. Warga yang mampu diajak menyisihkan rezekinya secara sukarela, dan dana tersebut dikelola secara transparan untuk memberangkatkan calon jamaah.
“Banyak warga yang akhirnya ingin ikut berangkat mandiri lewat travel yang sama, karena melihat keberhasilan program ini. Kepercayaan terus tumbuh dari tahun ke tahun,” tambahnya.
Untuk pelaksanaan ibadah, Pemerintah Desa Gampingan bekerja sama dengan travel umroh milik Kyai Radio, yang berkedudukan di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Travel ini dikenal memiliki rekam jejak baik dalam mendampingi jamaah dari daerah hingga ke Tanah Suci.
Para jamaah umroh juga dibekali koper, perlengkapan ibadah, serta mengikuti manasik sebagai bagian dari persiapan spiritual dan teknis keberangkatan. Tidak ada sekat dalam kelompok ini semua status sosial dilebur demi semangat ibadah yang murni.
“Kami tekankan bahwa semua sama di hadapan Allah. Tidak ada kepala desa, tidak ada tokoh masyarakat yang ada hanyalah jamaah yang ingin beribadah,” tegas Hj. Illa.
Program Umroh Gratis Desa Gampingan telah menginspirasi banyak pihak karena terbukti dapat mengarahkan dana sosial untuk kebutuhan spiritual masyarakat tanpa mengabaikan nilai kebersamaan dan transparansi. Model ini bahkan berpotensi menjadi contoh nasional bagi desa-desa lain di Indonesia.
Acara manasik ditutup dengan doa bersama, pembekalan teknis, dan pelepasan simbolis jamaah, yang disambut haru dan rasa syukur oleh seluruh peserta dan warga yang hadir.
Syaiful/Sambo
