Jombang//suaraglobal.co.id — Dugaan perselingkuhan antara oknum perangkat desa Kedungrejo berinisial “S” dengan seorang oknum perangkat desa lainnya yang berdinas di wilayah Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, mencuat ke permukaan dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Menurut informasi yang dihimpun, hubungan terlarang tersebut diduga telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Parahnya, baik “S” maupun pasangannya tersebut diketahui telah memiliki keluarga masing-masing. Kondisi ini pun menuai kecaman dari warga setempat yang merasa prihatin dengan sikap tidak terpuji dari aparat pemerintahan desa yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.
Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa hubungan mereka sebenarnya telah lama menjadi buah bibir di lingkungan sekitar. Namun, baru belakangan ini isu tersebut mulai mendapatkan perhatian serius setelah muncul beberapa bukti kuat yang mengindikasikan kedekatan keduanya lebih dari sekadar hubungan profesional.
“Sudah lama kami mendengar kabar ini, tapi karena belum ada bukti yang kuat, masyarakat hanya bisa menduga-duga.Tapi, banyak warga mulai angkat suara dan membicarakan hal tersebut,” ujar salah satu warga setempat.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kedungrejo saat dikonfirmasi perihal masalah ini, “pernah pihak laki-lakinya (terduga selingkuhannya) datang ke balai desa pagi-pagi sekali dan itu dilakukan lebih dari sekali,” ujar Kades,”.
Perselingkuhan antar perangkat desa ini pun dikhawatirkan dapat mencoreng citra pemerintahan desa dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga desa.
Pihak perempuan “S” Saat dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatApp terkait masalah ini, belum ada jawaban atau responnya.
Hingga berita ini diturunkan, kedua pihak yang diduga menjalin hubungan terlarang tersebut belum memberikan klarifikasi ataupun pernyataan kepada media. Pihak Kecamatan Megaluh juga belum ada keterangan resminya perihal masalah ini.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, dan masyarakat berharap aparat terkait segera mengambil tindakan yang jelas dan transparan agar tidak menimbulkan polemik yang lebih besar di kemudian hari. Bersambung…
REPORTER : HERLAMBANG
