Budaya

Gelar Acara Syawalan Pemdes Tarik Lestari Kesenian Tari Ujung Warisan Leluhur

43
×

Gelar Acara Syawalan Pemdes Tarik Lestari Kesenian Tari Ujung Warisan Leluhur

Sebarkan artikel ini
Pertunjukan Tari Ujung dalam acara syawalan Desa Tarik kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo
Pertunjukan Tari Ujung dalam acara syawalan Desa Tarik kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo

Sidoarjo//suaraglobal.co.id – Tari Ujung adalah kesenian tradisional dari Desa Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Tarian ini merupakan seni adu kekuatan fisik dan kelincahan serta ketangkasan para peserta dalam memukul dan menangkis pukulan lawan memakai sebatang rotan. Tari ujung ditandai dengan gerakan saling memukul dan menangkis menggunakan rotan.

Ciri khas dari tari ujung ini adalah, dipentaskan oleh dua penari laki-laki bertelanjang dada dan diiringi musik gamelan. Gerakan tariannya silih berganti memukul lawan dengan rotan. Tarian dibagi 3 sesi, Telak (mengelak), gantian memukul dan pukulan bebas. Penari sulit menghindar dari kemungkinan terkena pukulan rotan.

Pertunjukan Tari Reog dan kuda lumping pada malam hari acara syawalan Desa Tarik
Pertunjukan Tari Reog dan kuda lumping pada malam hari acara syawalan Desa Tarik

Sejarah dan perkembangan
Kesenian ini pertama kali dipentaskan pada bulan Agustus tahun 1942 di depan pasar desa. Kesenian ini merupakan warisan leluhur sejak zaman Kerajaan Majapahit. Kesenian ini hidup dan berkembang dikalangan masyarakat desa Tarik dan kesenian ini merupakan sarana upacara untuk minta hujan. Kesenian ini juga disajikan pada acara-acara khitanan, peringatan hari besar dan lain-lain
Pelestarian

 

Pada acara syawalan tahun ini pemerintah desa Tarik menampilkan kesenian Tari Reog Ponorogo serta Tari Ujung yang merupakan kesenian warisan leluhur masyarakat Desa Tarik. Pentas kesenian digelar di halaman pendopo Desa Tarik mulai pagi hari sampai malam (19/4/2025). Menurut Ifanul Ahmad Irfandi, Kepala Desa Tarik, Syawalan adalah tradisi setelah hari raya Idul Fitri yang biasanya diakhiri dengan acara halal bi halal antar keluarga, tetangga, dan masyarakat lainnya. Tujuan dari kegiatan syawalan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, meningkatkan kebersamaan, dan memperkuat hubungan sosial.

“Tradisi syawalan di Tarik adalah tradisi setelah hari raya Idul Fitri yang biasanya diakhiri dengan acara halal bi halal antar keluarga, tetangga, dan masyarakat lainnya. Tujuan dari kegiatan syawalan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga, meningkatkan kebersamaan, dan memperkuat hubungan sosial.” Ujar Ifanul Ahmad Irfandi.

Menurutnya pagelaran seni tari ujung bertujuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur masyarakat desa Tarik serta memberikan pengetahuan kepada para generasi muda tentang pentingnya menjaga nilai nilai dari budaya leluhur itu sendiri.

” Selain untuk melestarikan warisan budaya leluhur masyarakat Desa Tarik tari ujung juga dapat mengingat para generasi muda tentang pentingnya menjaga nilai nilai dari budaya leluhur kita.” Jelasnya.(NK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *