Yogyakarta/suaraglobal.co.id ~ “Ginah” adalah sebuah nama tokoh fiktif dalam film ini dan dipilih menjadi “Judul” film oleh penulis ceritanya.
“Kita (Wong Film) mengangkat cerita rakyat tentang budaya ronda dan kentongan yg sudah lama tidak difungsikan.
Di sebuah dusun yg masih asri. Warga masih sering ngobrol di pos ronda. Membahas pertanian dan ternak mereka.
Alkisah, Badrun seorang pemuda desa dikenal sangat ramah. Ia selalu menyapa setiap warga yang ditemuninya.
Suatu malam sewaktu warga sedang ronda, melihat gerak-gerik Badrun mencurigakan. Malam-malam kok mengetuk rumah pak Dukuh ? Ada apa ?
Atas kecurigaan itu warga yang ronda lantas memukul kentongan, 6 pukulan sebanyak 3x, sebagai pertanda ada hal mencurigakan dan harus di waspadai.
GINAH anak perawan pak Dukuh, kebetulan malam itu juga pulang.
Inilah reaksi kecurigaan warga dengan gerak-gerik Badrun yg malam-malam datang ke rumah pak Dukuh.
Keesokan hari, pagi-pagi, warga menggerebek rumah pak Dukuh.
Dengan tenang pak Dukuh menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi dan menyelesaikan masalah ; antara kentongan, Badrun dan Ginah. Demikian sinopsis Film Ginah “.
Film GINAH karya Sutradara Agung Panji ini melibatkan sejumlah pemain :
• Babe Endro • Danjen Parno • Mak Ning • Mama Ocha • Babe Tono • Mak Ruth • Mak Sari • Geraide • Kholis • Eyang Wahyu
Sedangkan Crew Produksi dibalik layar :
• Kameraman : Palau,
• Editor : DPH. April.
• Artistik : Agung.
Pada suaraglobal.co.id, Heru Prasetyo Wibowo Penanggung Jawab acara, menyampaikan bahwa Film GINAH merupakan salah satu dari tiga film yang bakal di putar dalam satu panggung, pada tanggal 9 Agustus 2025 mendatang.
Acara ini terbuka untuk umum, dan gratis. Silahkan hubungi panitia penyelenggara untuk informasi Tempat dan Waktunya”, imbuhnya.
Tito Pangesthi Adji