Lamongan//suaraglobal.co.id, 27/09/2025 – Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., menghadiri kegiatan Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan se-Kabupaten Lamongan Masa Khidmat 2025–2030, pada Sabtu (27/9) bertempat di Pendopo Lokatantra Tumenggungan, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.
Acara ini mengusung tema “Dengan pengukuhan ini, kita tingkatkan peran Majelis Ulama Indonesia dalam kemitraan dengan pemerintah, masyarakat, dan umat demi terwujudnya Lamongan yang religius, harmonis, dan sejahtera”.
Turut hadir dalam kegiatan, Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Effendi, MBA, MEK, beserta Forkopimda kabupaten Lamongan, jajaran pengurus PCNU Lamongan dan Babat, serta perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Lamongan.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Lamongan, pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan SK, hingga prosesi pengukuhan oleh Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Lamongan.
Dalam sambutannya, KH. M. Said Muhaidi, S.H., M.Pd.I. (Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Lamongan) menegaskan bahwa MUI merupakan wadah musyawarah ulama, zu’ama, dan cendekiawan muslim yang berperan memberikan bimbingan serta nasihat kepada umat maupun pemerintah.
Beliau berharap kepengurusan yang baru dapat memperkuat ukhuwah islamiyah, meningkatkan dakwah yang sejuk, dan menjadi penyejuk di tengah dinamika sosial masyarakat.
MUI memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam membangun daerah serta menjaga moralitas dan kerukunan masyarakat.
Dengan sinergi ulama dan umara, saya yakin kita mampu mewujudkan Lamongan yang Religius, Mandiri, dan Sejahtera, serta menjadi daerah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Launching HALO MUI, foto bersama, dan ditutup dengan pembacaan doa.
Dengan dikukuhkannya pengurus MUI Kecamatan se-Kabupaten Lamongan masa khidmat 2025–2030, diharapkan semakin memperkuat peran ulama dalam mendampingi umat, memberikan pencerahan, serta menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjaga kondusivitas, kerukunan, dan pembangunan berbasis nilai-nilai religius.
Momentum ini juga menjadi pijakan baru bagi pengurus MUI tingkat kecamatan agar semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. D’One
