Lamongan//suaraglobal.co.id
Sebagaimana yang dilaksanakan setiap merayakan hari jadi Kabupaten Lamongan (HJL) di pusat Kota Soto, demikian juga saat HJL yang ke-456, Bupati Lamongan DR. H. Yuhronur Efendi, MBA, MEK memimpin pelaksanaan kirab pataka dan pasamuan agung yang berlangsung meriah di Pendopo Lokatantra, Senin (26/5/2025).
Pada puncak acara HJL dilaksanakan kirab pataka, yang merupakan simbol kebanggaan daerah Kabupaten Lamongan, kemudian pataka diarak melalui berbagai sudut jalan di Lamongan. Hal itu merupakan momen yang dinantikan oleh masyarakat yang terlihat bersemangat menyambut rombongan kirab dengan gembira, dan itulah wujud dari rasa memiliki dan cinta terhadap Kabupaten Lamongan yang tahun ini sudah berusia 456 tahun.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan kolaborasi masyarakat dalam membangun daerah,” katanya Bupati yang akrab disapa Bupati Yes.
HJL dalam sejarah diawali sejak Raden Hadi dinobatkan sebagai Adipati Lamongan yang berjuluk Ronggo Hadi dengan gelar Surojoyo.
Raden Hadi yang berasal dari Desa Cancing Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan, dan berhasil memimpin Lamongan sehingga masyarakat memanggil Mbah Lamong yang bermakna mampu momong masyarakat Lamongan.
Ditengah program Pemerintah Pusat tentang edisiensi,Bupati Yuhronur menekankan pentingnya efisiensi anggaran pada peringatan HJL ke-456 . “Saya pikir efisiensi anggaran bukan kendala utama bagi kita. Yang penting adalah semangat kolaborasi dan kebersamaan, semua akan ada solusinya,” ujarnya.
Kegiatan kirab pataka ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, organisasi masyarakat, dan instansi pemerintah. Suasana meriah semakin terasa dengan adanya pertunjukan seni dan budaya lokal yang ditampilkan sepanjang rute kirab.
Peserta kirab menggunakan busana tradisional khas Lamongan memakai pakaian hitam berbalut kain batik Sendang dan memakai ikat kepala (Blangkon) bermotif Singo Mengkok.
Kemudian Ketua DPRD Lamongan Freddy Wahyudi, menyampaikan pesan penting mengenai penghargaan terhadap para pahlawan dan pendiri daerah. Ia menuturkan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.”
Freddy berharap, generasi penerus dapat meneruskan semangat ini dengan melakukan hal serupa, sehingga nilai-nilai penghormatan terhadap pahlawan tetap terjaga. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membangun Lamongan yang lebih baik, dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai.
“Harapan ke depan, Lamongan akan lebih maju, lebih baik, dan lebih megah,” ucapnya.
Dengan berakhirnya kirab pataka, rangkaian kegiatan hari jadi Lamongan ke-456 ini masih akan dilanjutkan dengan berbagai acara lainnya di bulan depan. Bupati Yuhronur berharap, semangat kebersamaan ini dapat terus terjaga dan menjadi modal utama dalam membangun Kabupaten Lamongan ke depan.
Hal itu sesuai dengan slogan HJL ke 456 yaitu “Harmoni Menuju Lamongan Berdaya Saing”. Tema HJL ke-456 secara lengkap adalah “Lamongan Harmoni, Berkemajuan, dan Berdaya Saing”, yang kemudian disederhanakan menjadi slogan tersebut untuk logo resmi.
Red