Sidoarjo//suaraglobal.co.id – Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Glagaharum mempertanyakan pemberitaan terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Glagaharum. Menurut kenapa seakan akan cuma dirinya yang menjadi sasaran pemberitaan bukan Syaifulloh Asy’ari selaku Kepala Desa Glagaharum. Hal itu disampaikan oleh M Jaelani selaku pelaksana operasional (Direktur) BUMDes Glagaharum kepada media suaraglobal.co.id melalui pesan WhatsApp.
“Ini kok jadi aq (aku red) tersangka nya kok bukan bapak kades”, kata M Jaelani diakhir dengan emoji ketawa kecil.
Lebih lanjut, M Jaelani mengatakan alasan ucapannya tersebut adalah ia merasa selama ini pemberitaannya yang di sasar adalah Kepala Desa.
“Maksudnya selama ini kan beritanya yang dituju pak kades to, itu maksudnya.” Sambung M Jaelani.
Namun demikian M Jaelani selaku pelaksana operasional (Direktur) BUMDes Glagaharum tidak membantah pemberitaan terkait ada penyertaan modal dari pemerintah Desa Glagaharum sebesar Rp 811 juta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. M Jaelani juga tidak menjawab saat ditanya keterlibatan Kepala Desa Glagaharum dalam pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Glagaharum tersebut. Justru yang menjadi janggal adalah kenapa Direktur BUMDes Glagaharum tersebut meminta Kepala Desa Glagaharum juga di Klarifikasi terkait pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Glagaharum tersebut. Padahal dalam Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang BUMDes sudah mengatur bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan BUMDes adalah tanggung jawab dari Pelaksana Operasional (Direktur) BUMDes.
Pernyataan Direktur BUMDes Glagaharum ini menyimpan pertanyaan besar, Kenapa Dia seolah olah meminta Kepala Desa untuk bertanggung jawab?. Apakah benar ada keterlibatan Kepala Desa Glagaharum dalam persoalan carut marutnya pengelolaan keuangan BUMDes Glagaharum?. Pertanyaan pertanyaan tersebut yang sekarang ada dalam kepala warga masyarakat desa Glagaharum.
Salah satu tokoh masyarakat dan juga aktivis Desa Glagaharum berpendapat agar Direktur BUMDes Glagaharum berbicara jujur dan jangan menutupi nutupi persoalan BUMDes.
” Kalau memang Direktur BUMDes merasa tidak bersalah dan tidak mengambil keuntungan dalam pengelolaan keuangan BUMDes, ya mending bicara jujur dan membuka siapa aktor dibalik carut marutnya pengelolaan keuangan BUMDes Glagaharum yang sangat merugikan masyarakat ini”, tegas JW.
