Pendidikan

Mahasiswa Teknik Kimia UPN Veteran Jatim Resmi Membuka Program MBKM Bina Desa di Segoro Tambak, Sedati, Kabupaten Sidoarjo

16
×

Mahasiswa Teknik Kimia UPN Veteran Jatim Resmi Membuka Program MBKM Bina Desa di Segoro Tambak, Sedati, Kabupaten Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

Sidoarjo // suaraglobal.co.id — Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bina Desa resmi dibuka oleh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur di Balai Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam upaya pemberdayaan potensi lokal, khususnya di bidang perikanan dan pertambakan yang menjadi andalan desa.

Acara pembukaan dihadiri oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat yang antusias menyambut program pengabdian ini. Dalam sambutannya, perwakilan dosen pembimbing dari UPN Veteran Jatim menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat sesuai dengan semangat tridharma perguruan tinggi.

“Melalui program ini, kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tapi juga terjun langsung ke masyarakat dan memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Desa Segoro Tambak memiliki potensi luar biasa, khususnya di sektor perikanan, yang bisa dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.

 

Selama program berlangsung, mahasiswa akan menjalankan beberapa proyek kerja unggulan, antara lain pembuatan pupuk organik cair dari sampah rumah tangga, inovasi produk makanan berupa nugget dari duri ikan, serta produksi abon ikan bandeng. Seluruh program dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal sekaligus mendorong nilai tambah ekonomi bagi warga desa.

Kepala Desa Segoro Tambak menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap keberlangsungan program ini. “Kami sangat mendukung kegiatan Bina Desa ini. Semoga inovasi-inovasi yang dibawa bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Segoro Tambak lebih mandiri secara ekonomi,” ucapnya.

Kegiatan Bina Desa ini direncanakan berlangsung selama satu bulan, dengan melibatkan kolaborasi aktif antara mahasiswa, perangkat desa, ibu-ibu PKK, karang taruna, serta pelaku UMKM lokal. Para mahasiswa berharap program ini tidak hanya memberikan dampak sementara, tetapi mampu menciptakan perubahan berkelanjutan di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *