Lamongan//suaraglobal.co.id 23 Maret 2025
Momentum lebaran kerapkali dipergunakan untuk berkumpul sesama keluarga dan kerabat setelah menjalani puasa sebulan penuh, untuk silaturahmi dan saling memohon ampun.
Seakan sudah menjadi kebiasaan kaum muslim utamanya di pulau Jawa sejak nenek moyang, jika sudah berkumpul biasanya bertempat di saudara yang paling tua atau di rumah orang tua dengan hidangan khas yaitu ketupat.
Ternyata saran untuk menghidangkan ketupat itu mempunyai maksud petuah tersendiri sesuai arti filosofi yang terkandung dalam ketupat.
Ketupat dalam Islam memiliki makna mendalam, di antaranya sebagai simbol kebersamaan, pengakuan kesalahan, dan kemakmuran.
Makna kebersamaan
Ketupat melambangkan kebersamaan dan kasih sayang.
Ketupat merupakan simbol persatuan dan kesatuan hati.
Ketupat merupakan simbol ajaran Islam untuk bersedekah dan bersilaturrahim.
Makna pengakuan kesalahan
Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan.
Dengan memakan ketupat, umat Islam diharapkan saling meminta dan memberi maaf.
Ketupat merefleksikan kesalahan-kesalahan manusia, seperti rumitnya membuat bungkusan ketupat.
Makna kemakmuran
Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya.
Beras di ketupat juga sebagai doa agar masyarakat diberi kelimpahan setelah hari raya.
Makna lain ketupat Ketupat juga melambangkan rasa syukur, Ketupat juga melambangkan penolak bala, Ketupat juga melambangkan kesucian hati, Ketupat juga melambangkan kesempurnaan.
Kata janur sendiri merupakan akronim dari bahasa Arab yang berarti telah datang seberkas cahaya terang. Oleh karena itu, penggunaan janur sebagai pembungkus ketupat memiliki makna yang dalam mengenai harapan manusia untuk mendapatkan petunjuk Allah menuju jalan yang benar.
Janur sebagai bungkus ketupat dalam Islam melambangkan pencerahan dan kesucian setelah menjalani ibadah puasa Ramadan. Janur juga melambangkan harapan manusia untuk petunjuk dari Allah SWT.
Kata janur berasal dari bahasa Arab, ja’a nur, yang berarti “telah datang seberkas cahaya terang”
Masyarakat Jawa mengartikan janur dengan sejatine nur (cahaya)
Anyaman janur yang saling melekat merupakan ajakan untuk mempererat persaudaraan
Janur juga melambangkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa
Maka dari itu tradisi hidangan ketupat di hari lebaran masih bertahan hingga saat ini karena nilai petuah yang terkandung didalamnya sangat dalam, dan yang pasti ketupat sangat nikmat dipadu dengan opor ayam atau sayur lodeh.
NJ