Gresik//suaraglobal.co.id
Bukit Surowiti yang terletak di Desa Surowiti Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik Jawa Timur, mempunyai banyak arti dalam perkembangan penyebaran agama Islam.
Diatas bukit terdapat tiga makam besar antara lain petilasan Raden Said Brandal Loka Jaya, makam Empu Supo dan makam Raden Bagus Mataram. Selain tiga makam juga terdapat tiga goa yaitu Goa Langsih, Goa Macan dan Goa Lumbung.
Dari cerita warga masyarakat setempat Bukit Surowiti dahulu merupakan tempat Raden Said yang masih menjadi Brandal Loka Jaya hingga bertemu dengan Sunan Bonang. Di tempat itulah Raden Said mendapat tataran ilmu agama dengan jalan menunggu tongkat Sunan Bonang ditepi sebuah Bengawan atau kali selama bertahun-tahun, akhirnya Brandal Loka Jaya lulus uji dan diangkat menjadi Sunan yang kesembilan atau dikenal dengan wali penutup.

Setelah menjadi wali dengan nama Sunan Kali Jaga, Raden Said mendirikan pesantren di atas Bukit Surowiti dan mempunyai dua murid besar yaitu Empu Supa yang merupakan suami dari Roso Wulan, Empu Supo adalah tokoh sakti yang ahli membuat keris pusaka ampuh yang banyak dimiliki oleh punggawa hingga pembesar kerajaan, makamnya terletak tidak jauh dari makam Sunan Kali Jaga.
Juga makam Raden Bagus Mataram, seorang bangsawan kaya yang tinggal di Mataram dan memiliki hubungan dengan Sunan Kalijaga. Ia dikabarkan membawa hartanya ke Surowiti untuk berguru kepada Sunan Kalijaga. Makamnya terletak di Gunung Surowiti, Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dan diyakini satu liang dengan ibundanya.
Goa Langsih merupakan tempat sakral yang diyakini memiliki kekuatan spiritual. Goa Langsih juga dipercaya tempat Sunan Kali Jaga bertafakur dan bermunajat pada sang pencipta, tepatnya di Goa Pelok (Biji mangga) dikenal dengan istilah Jawa selo matangkeb (batu bertumpuk) yang berada didalam goa Langsih ada dua lempeng batu besar yang bertumpuk, diantara tumpukan batu itulah diyakini Sunan Kali Jaga selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Didalam Goa Langsih juga ada tetesan air dari batu yang sangat jernih, air tersebut untuk bersuci Sunan Kali Jaga, juga ada patung dari tumpukan batu menyerupai kijang yang dibuat penunjuk arak kiblat.
Bukit Surowiti banyak dikunjungi wisatawan yang ingin mengetahui jejak perjalanan Raden Said Brandal Loka Jaya putra Adipati Wilwatikta Tuban yang menjadi wali dengan julukan Sunan Kali Jaga.

Pengunjung juga banyak yang melakukan ritual dengan segala macam tujuan. Di dalam kebaikan tentu juga ada sisi negatifnya, semua tergantung dari niat sang pelaku ritual “Inama a’malu binniah” soal kebenaran serta tercapainya tujuan Wallahu a’lam bi sowaf” tergantung dari kesungguhan hati serta kemurahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Neng