Surabaya//suaraglobal.co.id
Seorang oknum pegawai Kantor Bersama Samsat Surabaya Timur atau yang disebut Samsat Manyar berinisial SHD diduga melakukan tindakan tidak etis dengan merendahkan seorang wartawan Radar Bangsa berinisial N. Insiden ini terjadi pada Jumat, 25 Juli 2025, di lingkungan Samsat Manyar, dan N tidak terima atas ucapan si SHD dia akan melaporkan ke aparat terkait jika tidak ada itikad baik dari oknum tersebut.
Kronologi kejadian menurut keterangan N kejadian bermula saat ia hendak menanyakan kenapa pas hari Jumat awak media tidak diperkenankan untuk masuk ke Samsat timur, oknum SHD menjawab masih ada kunjungan lalu tiba tiba SHD mengusir N agar pulang saja dia juga bilang ini berlaku untuk seluruh Samsat di Jawa Timur, “Anak media tidak diperbolehkan datang ke Samsat lagi” ujar SHD, dan oknum tersebut tiba tiba menanyakan “uang belanja” yang dibutuhkan korban, N pun menjawab Rp 200.000.
Tidak disangka, SHD langsung mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000 dari kantongnya dan menyodorkan kepada N sambil melontarkan kalimat yang dianggap merendahkan, sekaligus menghina “Setelah ini jangan ke Samsat lagi” ujar SHD kepada N.
Sontak, perkataan tersebut menyulut emosi N Ia merasa sangat dilecehkan dan tidak terima diperlakukan demikian, korban dengan oknum adu mulut pun tak terhindarkan antara N dan SHD di lokasi kejadian disaksikan juga oleh oknum Polisi di sampingnya yang bertugas pada saat kejadian.
N menegaskan bahwa ia akan serius menindaklanjuti kasus ini jika tidak ada etika baik atau permintaan maaf dari SHD maupun pihak Kantor Samsat Surabaya Timur “Saya sangat tidak terima diperlakukan seperti itu. Ini bukan hanya masalah uang tapi soal harga diri dan profesionalisme, Jika tidak ada itikad baik saya akan laporkan ke Polda jatim” tegas; N kepada awak media. “Kalau Samsat Manyar masih belum menanggapi terkait insiden ini, pelaporan dan pemberitaan akan di lakukan ujar N. ( Toni )