Sidoarjo//suaraglobal.co.id – Tujuan P3-TGAI adalah meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani, serta produktivitas pertanian melalui rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi tersier secara partisipatif, dengan memberdayakan masyarakat petani serta membuka lapangan kerja di pedesaan melalui kegiatan padat karya.
Meningkatkan Kesejahteraan Petani dalam program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui upah harian atau mingguan selama pengerjaan, dan juga memperluas areal sawah yang dapat diairi sehingga meningkatkan hasil pertanian. Dengan memperbaiki dan mengoptimalkan sistem irigasi, program P3-TGAI berkontribusi pada ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Program ini fokus pada perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi tersier agar air dapat mengalir lebih efisien hingga ke lahan pertanian.
Guna menciptakan lapangan kerja pelaksanaan P3-TGAI bersifat padat karya tunai yang menyerap banyak tenaga kerja lokal, menciptakan lapangan kerja sementara bagi masyarakat desa, terutama di antara musim tanam dan panen. Membangun Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat:
P3-TGAI melibatkan petani dan masyarakat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan jaringan irigasi, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat petani serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Namun pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) oleh Hippa Barokah Desa Putat Kecamatan Tanggulangin diduga tidak sesuai dengan semua tujuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI). Dari investigasi media suaraglobal.co.id di lokasi, banyak menemukan indikasi penyimpangan dalam pembangunan jaringan irigasi di area persawahan Desa Putat Kecamatan Tanggulangin. Dari pemasangan batu yang dipasang diatas pondasi bangunan lama serta ketebalan dan ketinggian pasangan batu tidak sesuai gambar kerja yang disepakati.
Menurut petani setempat pekerjaan ini dikerjakan pemborong bukan warga/Petani desa Putat. ” Sudah ada bangunan lama dibongkar atasnya saja dan pasangan batunya di atas pondasi lama,” terang Slamet ( nama samaran red) Petani yang ditemui suaraglobal.co.id di lokasi proyek.
“Jangan sampai ambrol lagi ya” pesannya.
Saat media suaraglobal.co.id datang ke lokasi proyek pembangunan jaringan irigasi di Desa Putat Kecamatan Tanggulangin pada Senin siang 1/9/2025 tidak bertemu satupun pekerja di lokasi proyek tetapi hanya bertemu dengan beberapa orang yang sedang mengangkut material batu dari jalan raya ke area proyek. (NK)