Medan//suaraglobal.co.id
Ribuan driver ojek online (Ojol) menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Kota Medan, Selasa (20/5/2025), Massa mendesak Presiden Prabowo Subianto membuat aturan yang melindungi para driver ojol.
Pantauan awak media, ribuan ojol memadati Jalan Diponegoro tepat di pintu masuk Kantor Gubsu, Mereka terlihat memegang poster yang berisi keluhan dan tuntutan mereka.
Juru Bicara Godam, Agam Zubir, meminta agar Presiden Prabowo Subianto memperhatikan ojol di Indonesia, Salah satunya mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) sehingga ada payung hukum ojol.
“Memohon kepada Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Gubernur Sumatera Utara agar segera memperhatikan ojol, agar mengeluarkan regulasi, berupa Perpu sebagai payung hukum ojol, karena legislator kita tidak mampu membuat aturan, sehingga perlu diintervensi menggunakan Perpu,” kata Agam Zubir saat orasi.
Selain itu, mereka juga mendesak agar aplikator menghapuskan program promo. Sebab hal itu disebut membuat mereka selaku driver tidak mendapat pendapatan yang layak.
“Kita meminta agar aplikator menghapus program instan, promo, yang membuat kita tidak mendapatkan pendapatan yang layak,” ucapnya.
Ribuan driver ojol terus melakukan aksi unjuk rasa, Mereka terlihat menyampaikan tuntutannya secara bergantian, Ribuan ojol ini merupakan mitra dari Grab, Gojek, Maxim, InDriver, Shopee Food, menuntut penghapusan tarif yang tidak manusiawi bagi ojol melalui program ongkos murah.
Begitu juga, ribuan ojol ini, mendesak seluruh aplikator untuk menaati Permenhub Nomor 667 tahun 2022, tentang potongan aplikasi yang dinilai manusiawi bagi driver ojol.
“Angka kecelakaan driver yang tinggi dan yang sakit saat ini menjadi contoh bahwa sistem kerja dari aplikator saat ini sangat beresiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja driver ojol dalam kesehariannya bekerja,” sebut Agam.
Agam mengungkapkan Godams sangat mendukung Pemerintah untuk lahirnya regulasi yang mengatur operasional, tatakelola, penerapan sistem kerja serta pengawasan kepada bisnis transportasi online di indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution hadir menemui para driver yang menyampaikan aspirasi nya dalam kesempatan tersebut mengatakan akan mempelajari telebih dahulu apa yang menjadi tuntutan ojol dan berkoordinasi dengan pihak aplikator dan legislatif.
“Buat rekan-rekan sekalian nanti apa yang menjadi tuntutan akan saya pelajari terlebih dahulu apakah bisa di terbitkan pergubnya nanti saya akan berkomunikasi dengan legislatif terkait permasalahan yang ada dan mengkomunikasikan dengan pihak aplikator” Ujar Bobby Nasution
Tak lama, tiga orang yang mewakili aplikasi Gojek, Grab, dan Maxim turut hadir dan naik ke atas mobil komando. Ketiganya duduk tepat di samping Bobby.
Tampak pula sejumlah personel dari Satpol PP hingga Polrestabes Medan telah berjaga-jaga di lokasi untuk mengamankan situasi.
Berikut tuntutan para driver ojol:
1. Terbitkan Perppu sebagai regulasi untuk payung hukum ojol
2. Penghapusan program instan aplikator semisal Aceng, SLOT, Bike Hemat, HUB, SAMEDAY, dan lainnya.
3. Potongan aplikasi berdasarkan Permenhub No 667 tahun 2022
4. Jaminan perlindungan dan keselamatan kerja
Agam Zubir selaku koordinator aksi menyampaikan bahwa saat ini kondisi driver ojol semakin menjerit. Sebab, terdapat sejumlah kebijakan dari aplikator yang membuat driver ojol merana, salah satunya potongan harga dari aplikasi.
“Potongan aplikasi ini menjadi momok kami dan pelanggan, potongan aplikasi yang diterima bersih dari kami lebih dari 30 persen,” kata Agam saat berorasi.(ozy)