Budaya

Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia 50 Tahun Merajut Inklusivitas Harmoni Keberlanjutan Melalui Wayang

41
×

Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia 50 Tahun Merajut Inklusivitas Harmoni Keberlanjutan Melalui Wayang

Sebarkan artikel ini

Sleman // suaraglobal.co.id – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 (12.8.1975-12.8.2025) dan HUT RI ke-80 (17.8.145-17.8.2025) Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) mengadakan kegiatan Sarasehan Wayang di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (22.8.2025) dan Pergelaran Wayang Kulit di Ndalem Joglo Dewi Ratih Jalan Anggrek No.6 Sambilegi Kidul Maguwohaejo, Depok Sleman Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) (23.8.2025).

Prakata Ketua Umum Senawangi (2022-Sekarang), Bapak FH Bambang Soelistyo, S.Sos., “Tak terasa Senawangi sudah memasuki usia 50 Tahun dalam mengemban tugas dan perannya dalam
Upaya pelestarian, pengembangan, pemanfaatan serta pemajuan Wayang Indonesia. Perjalanan panjang dan penuh ikhtiar lintas waktu dan lintas generasi dalam menjalankan tugas sebagai Lembaga merumuskan kebijakan pewayangan Indonesia hingga sampai dengan sekarang terus diupayakan agar Wayang Indonesia tetap terjaga dan terlindungi hingga lestari sepanjang masa”. (Buku Program 50 Tahun Senawangi, Yogyakarta, 22-23 Agustus 2025:03).

Keberadaan Senawangi sebagaiorganisasi pewayangan di Indonesia memiliki visi: Dalam upaya melestarikan dan pemajuan wayang, Wayang sebagai tontonan, tuntunan dan tatanan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia. Sedangkan misi: – Mengembangkan seni pewayangan sesuai dengan tantangan zaman; – meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap terutama generasi muda; -Memasyarakatkan nilai instrinsik-artistik, ilmu pengetahuan dan nilai hidup; -Membangun kemitraan dengan Lembaga atau perorangan di dalam maupun luar negari; -Melestarikan nilai-nilai luhur kehidupan melalui seni pewayangan.

Senawangi didirikan di Jakarta tanggal 12 agustus 1975 mengemban tugas untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan pelestarian dan pengembangan wayang serta seni pedalangan Indonesia. Capaian dan kemajuan pewayangan di Indonesia tidak lepas dari kerja keras pengurusnya. Terutama perang penting Ketua Umum Senawangi. Adapaun ketua umum Senawangi dari waktu ke waktu: Soehartono Brotosuhendro (Mantan ATHAN KBRI Paris) tahun 1975-1978-1983; Ir. Suhartoyo (Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya) tahun 1983-1988; Dr. Soedjarwo (Mantan Menteri Kehutanan RI) tahun 1988-1993-1999; Dr. HC. Drs. H. Solichin (Mantan Eselon 1 SESEMENKO INDAG, PRODIS & WASBANG serta PAN) tahun 1999-2006-2011; Drs. Suparmin Sunjoyo (Mantan Direktus Spsbud ASEAN DEPLU,Konsul Jenderal RI diHo Chi Minh City – Vietnam dna Duta Besar RI untk Suriname) tahun 2011-2017-2022; dan marsekal madya TNI (Purn) FH. Bambang Soelistyo, S.Sos. (Mantan Ketua BASARNAS,Pendiri Tim Aerobatik TNI AU/Jupiter Aerobik Team (JAT), tahun 2022-sekarang.

Senawangi beranggotakan berbagai organisasi pewayangan dan pedalangan, berbagai Lembaga Pendidikan pewayangan, seniman, budayawan serta tokohmasyarakat. Salah satu Anggota Dewan PakarSenawangi Bapak Taufik Rahzen, yang menghadiri pergelaran Wayang Kulit dalam rangka HUT ke-50 Senawangi dan HUT ke-80 RI di Ndalem Joglo Dewi Ratih Jalan Anggrek No.6 Sambilegi Kidul Maguwohaejo, Depok Sleman Daerah istimewa Yogyakarta (23.8.2025) mengatakan,” Sejak berdiri Senawangi hingga sekarang konsisten pada tugas hingga Senawangi terakreditasi pada UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Oragizaztion) dengan nomor NGO 90297. Penetapan wayang Indonesia sebagai Masperpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO tanggal 7 November 2003 tidak lepas dari peran Senawangi. Demikian pula penetapan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional dengan Kepres No. 30 tahun 2018 karena ada peran penting Senawangi”.

Sarasehan dan Pergelaran wayang Kulit
Sarasehan Wayang Senawangi kali ini dengan tema Urgensi Perlindungan Kekayaan Intelektual Seni Pewayangan dan atau Pedalangan. Bertempat di Ruang Sidang Persatuan, Gedung Notonegoro Lantai 3, Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah. Pembicara: FH. Bambang Soelistyo, S.Sos, Marsekal Madaya TNI (Purn) – Ketua Umum SENAWANGI (keynote speaker). Yayuk Sri Budi Rahayu, S.Sos., M.Pd – Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitas Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan RI. Achmad Iqbal Taufiq SH., MH – Analis Hukum Ahli Muda dan Ketua Tim Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual Kemenhum RI. Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, SH, M.Hum – Guru Besar Universitas Islam Indonesia. Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M – Pakar Wayang dan Kepala Pusat Kajian Filsafat Wayang Universitas Gadjah Mada dan moderator: Nanang Hape, S.Sn – Seniman dan Dalang.

 

Oplus_131072

Pergelaran Wayang Kulit lakon bedhal Lokapala dalang Ki Edy Suwondo di Ndalem Joglo Dewi Ratih Jalan Anggrek No.6 Sambilegi Kidul Maguwohaejo, Depok Sleman Daerah istimewa Yogyakarta. Acara diawali dengan doa, Lagu Indonesia Raya, Sambutan Ketua Umum Senawangi, Bapak FH Bambang Soelistyo, S.Sos., dan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X yang dibacakan oleh Bpak Agung dari Dinas kebudayaan Provinsi DIY. Kemudian dilanjut pemotongan tumpeng, doa dan penyerahan wayang ke dalang Ki Edy Suwondo.

Lakon Bedhah Lokapala berkisahkan kegelisahan Raja Danaraja terhadap adik tirinya (Prabu Rahwana) atas kemurkaannya. Diutuslah Patih Gohmuko untuk mengingatkannya. Namun kesombongan raja rahwana yang merasa direndahkanmaka dibunuhlah Patih Gohmuko. Peristiwa ini menyulut kemarahan Prabu Dananraja.

Peristiwa tersebut menyulut peperangan kedua kerajaan. Prajurit Lokapala banyak yang gugur, termasuk Resi Wisnungkara, Dewi Lokati (ibunda Prabu Danaraja) terbunuh juga.Geger Lokapala diketahui Sang Hyang Guru dan memerintahkan Sang Hyang Narada membawa Prabu Danaraja ke kayangan. Prabu Danaraja di kayangan berganti nama menjadi Bathara Daneswara Lokapala dengan diberi Aji Pancasona.

Raja Rahwana pun bernafsu membunuh Bathara Daneswara ke kayangan.Namun Sang Hyang Guru mengtus Bhathari Sriwidowati menghadang Sang Rahwana. Berubahlah tujuan Sang rahwana untuk menyunting Sang Dewi. Tejadilah kejar-kejaran rahwana dengan Sriwidowati. Di gerbang kahyangan tangan Sang Rahwana memegang pintu hingga terjepi. Jeritan raksasa di kahyangan membuat Sang Hyang Guru menemui rahwana dan menganugerahi 3 bidadri: Dewi Tari, Kiswani dan Triwati. Tancep kayon.

Hadir dalam pergelaran ini para pengurus Senawangi Pusat, DIY, Jateng, Jatim. Seniman, Budayawan, Para pecinta wayang dan masyarakat umum. Panitia pergelaran, Pembina: Bapak FH Bambang Soelistyo, S.Sos.,Pengarah: Yatto HS., SH., MM; Im Rini Hariyani, SS., MM; Pelaksana Ketua: K.R.T. Sumari, S.Sn., MM.; Wakil Ketua: Omar Faizal; Sekretaris: Imira Dewi, SE.,MM: Ina Sofiyati; Bendahara: Omar Faizal, Wahyu Wulandari.

Pergelaran & Sarasehan: K.R.T. Sumari,S.Sn.,MM; Mikka Widha Nurrochsyam, M.Phil.; Acara & protokuler, MC: Im Rini Hariyani, SS.,MM; Imira Dewi, SE.,MM; Martini, S,Sn. Desain dan Publikasi: Suharyanto; Helmi Budi R; Ivan Hendriansyah. Perlengkapan & Peralatan: Alika Chandra, satyanto. Dokumentasi: Panitia Yogyakarta; Konsumsi: Dewi handayani; pembantu Umum: Ivan hendriansyah, Sugito dan Ahmad Rifai.

Pergelaran wayang kulit lakon Bedhah Lokapala oleh Dalang Ki Edy Suwondo begitu penuh keindahan dan menggembirakan. Selamat dan sukses selalu Bapak FH. Bambang Soelistyo, S.Sos, Marsekal Madaya TNI (Purn) tetap sebagai Ketua Umum yang mengharumkan SENAWANGI. Perhelatan di Ndalem Joglo Dewi Ratih Jalan Anggrek No.6 Sambilegi Kidul Maguwohaejo, Depok Sleman DIY (23.8.2025) semakin menjadikan SENAWANGI di usia ke 50 aromanya semerbak mewangi di Indonesia dan jagat raya. (nuris)

Penulis: Nur Iswantara (Kabiro Sleman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *