Lamongan//suaraglobal.co.id, – Warga Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, dibuat heboh dengan adanya dugaan skandal lendir yang menyeret nama oknum Kepala Desa (Kades) berinisial IF (33) dan Sekretaris Desa (Sekdes) muda INH (30),14//05//2025
Keduanya diduga sedang berduaan di kamar indekos, dan yang lebih menggemparkan: foto-foto mesum mereka tersebar luas di grup WhatsApp Ibu-Ibu PKK.
Peristiwa memalukan itu terungkap pada Kamis Sore (10/4), mulanya muncul foto selfie mesra IF dan INH yang beredar di grup WhatsApp kader PKK desa. Dalam salah satu foto, keduanya tampak bersandar di tempat tidur dengan ekspresi intim.
“Awalnya saya kira hoaks, tapi setelah lihat foto-fotonya di grup WA, ya Allah… itu beneran Pak Kades sama Bu Sekdes. Kok bisa pak kades ga pake baju dan bu sekdes cuma memakai pakaian yang tak senonoh itu,” tutur HI (40), pengurus PKK yang mengaku sangat terpukul dan malu.
Foto-foto tersebut lalu menyebar luas ke grup-grup lain di desa: dari grup pengajian, karang taruna, hingga obrolan warung kopi. Dalam waktu singkat, kasus ini menjadi viral di lingkup lokal. Para pemuda desa pun tak kalah heboh. Warung-warung kopi yang biasanya hanya ramai saat Liga 1 bergulir atau ada pertandingan timnas, kini penuh dengan obrolan tentang skandal ini.
“Warung kopi penuh terus dari kemarin, bukan karena bola, tapi gara-gara Pak Kades. Desa kami kayak sinetron sekarang. Gak nyangka aja, pemimpin yang harusnya jadi panutan malah begini. Gak tahu malu!” sindir salah satu pemuda desa yang geram dengan kasus ini.
Hubungan keduanya sempat menjadi perbincangan di kalangan perangkat desa dan tersebar di medsos, namun tak ada bukti kuat sebelumnya.
Sementara itu, warga mendesak agar proses hukum dan pencopotan jabatan segera dilakukan. Sejumlah tokoh masyarakat bahkan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa jika tidak ada langkah tegas dalam waktu dekat.
“Ini bukan soal aib pribadi, tapi sudah menyangkut kepercayaan publik. Jangan sampai anak-anak kami berpikir perbuatan seperti ini bisa ditoleransi, hal ini sangat mencoreng nama baik desa. Kami minta Bupati segera menindak dan mencopot jabatan mereka berdua” ucap warga setempat yang tak mau disebutkan inisialnya.
Skandal lendir ini memunculkan kekhawatiran di kalangan warga terkait integritas pemerintahan desa. Banyak warga berharap agar kejadian ini tidak hanya berhenti pada permintaan maaf, tapi ditindaklanjuti dengan proses hukum dan pemecatan dari jabatan jika terbukti bersalah.
“Kami tidak bisa diam. Ini menyangkut moral pemimpin kami. Kalau Kades dan Sekdes saja tidak bisa menjaga perilaku, bagaimana bisa kami percaya pada kepemimpinannya?” ujar AY (23), tokoh pemuda setempat.
Hingga berita ini diturunkan, baik IF maupun INH belum memberikan klarifikasi atau permohonan maaf secara terbuka. (cak kandar)